Mengukur Olahraga di Tengah Keterbatasan: Langkah Strategis Dispora Kaltim. *(adv)

Portalsembilan.com, Samarinda – Di balik megahnya Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota baru Indonesia, tersembunyi tantangan dalam membangun sektor olahraga. Salah satunya, pengukuran Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) yang harus berjalan di tengah anggaran minim dan kerumitan pengumpulan data.
Bagi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, tantangan ini tidak hanya soal angka, tetapi juga strategi bertahan. Dengan hanya mengandalkan anggaran terbatas, Dispora memutuskan untuk memecah beban tugasnya menjadi langkah bertahap.
“Tahun ini kami fokus pada lima kabupaten/kota dulu. Sisanya akan kami selesaikan di tahun berikutnya,” ujar Bagus Sugiarta, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim.
Pilihan ini tentu bukan tanpa risiko. Sebagai provinsi yang memiliki luas wilayah besar, Kaltim membutuhkan data yang akurat untuk menentukan kebijakan olahraga yang tepat. Namun, bagi Dispora, lebih baik melangkah perlahan dengan hasil maksimal daripada terburu-buru dengan data yang tidak kredibel.
Langkah bertahap ini juga menjadi cerminan realitas pengelolaan olahraga di tingkat daerah. Di satu sisi, kebutuhan akan data menjadi kunci keberhasilan program. Di sisi lain, anggaran yang terbatas sering kali memaksa pengambil kebijakan untuk berpikir kreatif.
“Kami ingin memastikan data yang kami kumpulkan benar-benar bisa menjadi landasan pengambilan keputusan,” lanjut Bagus.
Ia berharap hasil pengukuran IPO ini nantinya dapat memberikan arah yang jelas bagi pengembangan olahraga, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kurang terjamah.
Pendekatan ini sekaligus membuka mata tentang pentingnya perhatian lebih pada sektor olahraga di daerah. Di tengah euforia pembangunan ibu kota baru, Dispora Kaltim menunjukkan bahwa pembangunan manusia, khususnya lewat olahraga, tak boleh dilupakan. (*)
(adv/dispora)

