Portalsembilan.com, Samarinda – Penundaan sebuah acara sering kali dianggap sebagai kemunduran. Namun, bagi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim), penjadwalan ulang Festival Musik 2024 justru menjadi momentum untuk mempersiapkan sesuatu yang lebih besar dan bermakna.
Semula dijadwalkan berlangsung pada 17 November, festival yang ditujukan untuk para pemuda kreatif ini akhirnya dipindahkan ke 30 November. Alasannya? Lokasi awal dianggap kurang mendukung visi besar acara ini. Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, pilihan jatuh pada Teras Samarinda, sebuah lokasi strategis yang diyakini mampu menjadi ruang ekspresi yang maksimal bagi para peserta.
“Penundaan ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi juga langkah untuk memastikan acara ini benar-benar menjadi ajang yang berkesan bagi pemuda dan masyarakat Kaltim,” ujar Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim.
Lebih dari sekadar panggung hiburan, Festival Musik 2024 dirancang sebagai ruang pertemuan antara bakat muda dan apresiasi seni masyarakat. Tanpa dipungut biaya pendaftaran, sebanyak 22 band diberi kesempatan untuk unjuk gigi di hadapan khalayak.
“Ini adalah cara kami mengajak pemuda untuk terlibat aktif, bukan hanya di dunia musik tetapi juga dalam pengembangan budaya. Kalimantan Timur kaya akan potensi seni, dan acara ini bisa menjadi titik awal bagi mereka yang ingin berkarya lebih besar,” tambah Hasbar.
Teras Samarinda, lokasi baru festival ini, menawarkan fasilitas dan suasana yang diyakini mampu mendukung konsep tersebut. Tempat ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang lebih akrab antara para musisi dan audiensnya.
Keputusan untuk memindahkan jadwal dan lokasi mungkin terasa mengejutkan bagi sebagian pihak. Namun, Hasbar memastikan bahwa ini adalah langkah strategis. Penundaan ini memberikan waktu tambahan untuk menyempurnakan persiapan, sekaligus membangun antusiasme lebih besar dari para peserta dan penonton.
“Kami ingin festival ini lebih dari sekadar acara tahunan. Ini adalah langkah kecil menuju gerakan besar—menghidupkan kembali semangat seni dan kreativitas di kalangan pemuda Kaltim,” katanya.
Festival Musik 2024 bukan hanya soal kompetisi atau hiburan. Dispora Kaltim ingin acara ini menjadi tempat lahirnya inspirasi baru. Dengan tanpa biaya pendaftaran, para musisi muda diberi ruang untuk menampilkan karya mereka, tanpa terbebani hal-hal administratif.
Dispora Kaltim berharap, ajang ini akan menjadi pintu pembuka bagi para peserta untuk melangkah ke panggung-panggung yang lebih besar. Dari sini, bukan tidak mungkin Kalimantan Timur akan melahirkan bakat-bakat besar yang mampu mengharumkan nama daerah di tingkat nasional bahkan internasional.
“Musik adalah bahasa universal. Dengan festival ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa pemuda Kaltim memiliki suara yang layak didengar,” tutup Hasbar.
Dengan jadwal baru dan lokasi yang lebih memadai, Festival Musik 2024 bukan hanya sebuah perayaan seni. Ini adalah pernyataan bahwa pemuda adalah kekuatan kreatif yang mampu menggerakkan perubahan, jika diberi ruang dan dukungan yang tepat. (*)
(adv/dispora)