Stadion Palaran. *(adv)

Portalsembilan.com, Samarinda – Sebuah babak baru akan dimulai di Stadion Utama Palaran, stadion megah yang pernah menjadi saksi gemilangnya Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008. Setelah bertahun-tahun terabaikan, stadion ini akan kembali hidup dengan transformasi ambisius menjadi destinasi wisata multifungsi. Di bawah program Layan Laga Diksata, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur berkomitmen menjadikan stadion ini pusat gravitasi baru bagi olahraga, pendidikan, dan rekreasi.
Tidak sekadar renovasi, proyek ini membawa visi besar, menciptakan kawasan terpadu yang memadukan sport tourism dengan pendidikan dan hiburan.
“Kami ingin Stadion Palaran menjadi lebih dari sekadar tempat pertandingan. Ini adalah tempat di mana olahraga, edukasi, dan rekreasi bertemu,” ujar Junaidi, Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, saat menjelaskan konsep tersebut.
Sebagai inti dari transformasi ini, Stadion Palaran akan menjadi rumah bagi Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim. Sekolah ini dirancang untuk melahirkan atlet kelas dunia sekaligus menjadi daya tarik baru bagi pengunjung. Di sisi lain, fasilitas olahraga yang ada akan diperluas dengan ruang-ruang rekreasi yang dirancang untuk menarik semua kalangan.
Bayangkan menikmati jogging track modern di pagi hari, bersantai di gazebo yang nyaman, atau menghabiskan sore dengan aktivitas outbound di area terbuka. Bagi yang menyukai petualangan, camping ground akan tersedia untuk pengalaman bermalam di alam bebas. Tidak ketinggalan, kawasan kuliner lokal hasil kolaborasi dengan UMKM akan memanjakan selera pengunjung, menciptakan suasana yang lebih hidup dan dinamis.
Namun, lokasi stadion yang jauh dari pusat kota menimbulkan pertanyaan. Junaidi menjawab tantangan ini dengan keyakinan.
“Jarak bukanlah hambatan. Dengan fasilitas yang kami sediakan, Stadion Palaran akan menjadi magnet yang menarik keluarga, wisatawan, dan pecinta olahraga,” tegasnya.
Langkah ini tidak hanya merevitalisasi infrastruktur, tetapi juga membuka pintu bagi perekonomian lokal. UMKM yang dilibatkan diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru di kawasan tersebut. Stadion ini dirancang menjadi ruang publik yang tidak hanya dikunjungi pada hari pertandingan, tetapi menjadi tujuan harian untuk berkumpul, belajar, dan bersenang-senang. (*)
(adv-dispora)

