FOTO: Kegiatan FGD Penguatan dan Pengembangan UMKM.

Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) turut hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Yayasan Mitra Hijau (YMH) bersama Universitas Mulawarman, dengan fokus pada penguatan UMKM di wilayah terdampak tambang. Acara berlangsung pada Jumat (24/10/2025) di Hotel Aston Samarinda.
Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kukar, Ahmad Irji’I, menyampaikan bahwa forum tersebut bertujuan memetakan hambatan yang dialami UMKM, mengidentifikasi peluang usaha pascatambang, serta merumuskan model pemberdayaan yang lebih berkelanjutan. Selain itu, FGD mendorong kolaborasi multipihak untuk memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
“Kegiatan FGD ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat proses transisi ekonomi pascatambang di Kalimantan Timur. Melalui dialog lintas pihak, kita berharap muncul gagasan konkret dan kolaborasi jangka panjang untuk membangun UMKM yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Ahmad Irji’I Senin (3/11/2025).
Transisi energi menuju energi terbarukan sedang berjalan di tingkat nasional, sekaligus berdampak langsung pada masyarakat yang selama ini bergantung pada industri tambang. Di sejumlah daerah seperti Kukar, Paser, dan Samarinda, penurunan aktivitas tambang memicu tantangan baru, mulai dari pengurangan pendapatan hingga minimnya alternatif pekerjaan.
Data BPS Kalimantan Timur 2024 mencatat sektor pertambangan masih mendominasi PDRB hingga 46 persen pada 2023. Ketergantungan tinggi inilah yang menuntut hadirnya sektor alternatif, salah satunya UMKM berbasis potensi lokal. Meski demikian, pelaku UMKM di kawasan terdampak tambang masih bergelut dengan masalah permodalan, kapasitas usaha, keterbatasan teknologi digital, hingga lemahnya sinergi antarprogram pemerintah dan CSR perusahaan.
FGD ini menjadi ruang penting untuk menyelaraskan langkah dan memperkuat kolaborasi demi mempercepat proses kemandirian ekonomi masyarakat di era pascatambang.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul rekomendasi nyata dan gagasan inovatif untuk memperkuat UMKM di wilayah terdampak tambang. FGD juga menjadi wadah pertukaran ide antara pemerintah daerah, pelaku usaha, forum perempuan, pendamping UMKM, dan pemangku kepentingan lainnya agar pengembangan ekonomi lokal di Kalimantan Timur dapat berlangsung secara inklusif, mandiri, dan berkelanjutan,” tutupnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ko)

