Lampu jalan yang menggunakan tenaga surya.

Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Malam di Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, kini tak lagi gulita. Lampu-lampu tenaga surya yang terpasang di sepanjang jalan poros dan gang permukiman membuat suasana desa terasa hidup hingga larut.
Program Terang Kampongku yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) mengubah wajah desa ini menjadi lebih aman dan nyaman bagi warganya.
Kepala Desa Margahayu, Rusdi, menceritakan bagaimana kehidupan masyarakat berubah setelah ratusan titik lampu bertenaga surya mulai beroperasi.
“Kalau dulu penerangan minim dan warga hanya mengandalkan lampu rumah seadanya, sekarang desa kami terang benderang,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).
Program ini dimulai dua tahun lalu dengan fokus awal di jalan utama desa. Namun seiring dukungan dan antusias warga, pemasangan lampu meluas hingga ke permukiman dan area publik. Kini, lebih dari 120 titik penerangan sudah terpasang di berbagai sudut desa.
Menurut Rusdi, perubahan itu bukan hanya soal estetika malam hari, tapi juga menyangkut rasa aman dan aktivitas warga. Anak-anak kini bisa bermain hingga sore menjelang malam, para petani tak khawatir pulang dari ladang di jam gelap, dan perempuan merasa lebih tenang melintas di jalan poros yang sebelumnya rawan.
“Terang Kampongku benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Margahayu,” tegasnya.
Lebih dari sekadar proyek fisik, Rusdi menilai program ini memiliki efek sosial yang besar. Ia melihat tumbuhnya rasa kepemilikan di antara warga, yang kini ikut menjaga fasilitas desa agar tetap berfungsi baik. Gotong royong membersihkan tiang dan panel lampu menjadi kegiatan rutin warga setiap bulan.
Selain manfaat sosial, penggunaan energi surya juga membawa efisiensi ekonomi. Desa tak lagi mengeluarkan biaya besar untuk listrik penerangan jalan.
“Dengan tenaga surya, biaya operasional jadi jauh lebih ringan dan ramah lingkungan,” kata Rusdi.
Sementara itu, Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa program Terang Kampongku merupakan bagian dari strategi besar pembangunan berbasis desa yang berkelanjutan.
“Penerangan bukan hanya soal infrastruktur, tapi bagian dari peningkatan kualitas hidup. Kalau jalan desa terang, aktivitas ekonomi dan sosial juga ikut berkembang,” ujarnya.
Arianto menambahkan, pemerintah kabupaten akan terus memperluas cakupan program ini agar seluruh desa di Kukar dapat menikmati manfaat serupa.
Ia menilai, Margahayu bisa menjadi contoh bagaimana pembangunan sederhana dapat berdampak besar bagi kehidupan masyarakat.
“Kami ingin setiap desa punya wajah malam yang sama—aman, produktif, dan penuh kehidupan,” tandasnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ko)

