Lahan pertanian yang ada di Kukar.

Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyiapkan langkah besar untuk membangkitkan kembali sektor pertanian melalui pendekatan modern dan berbasis kelembagaan desa. Melalui peran aktif Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta kemitraan dengan pihak swasta, desa ini menargetkan pengelolaan lahan hingga 100 hektare dalam beberapa tahun ke depan.
Kepala Desa Kahala, Mahlan, mengatakan bahwa program pertanian modern ini merupakan bentuk komitmen desa untuk mengembalikan kejayaan sektor pangan yang sempat meredup akibat pergeseran ekonomi masyarakat ke sektor lain. Ia menilai, pertanian adalah sektor yang paling strategis untuk menopang kemandirian desa.
“Tahun lalu kami baru bisa garap enam hektare, dan tahun ini targetnya naik jadi sepuluh hektare. Tapi kalau kerja sama dengan pihak swasta berjalan, bisa sampai seratus hektare,” jelasnya, Rabu (1/10/2025).
Mahlan menyebut, BUMDes akan menjadi ujung tombak dalam mengelola lahan pertanian secara profesional. Dengan sistem yang terencana, desa ingin keluar dari pola pertanian tradisional yang bersifat musiman dan menggantinya dengan manajemen usaha yang berorientasi hasil.
“BUMDes akan menjadi ujung tombak pengelolaan lahan. Kami ingin sistem pertanian yang lebih profesional, bukan sekadar kegiatan musiman,” ujarnya menegaskan.
Untuk mempercepat realisasi target, pemerintah desa juga membuka peluang kemitraan dengan perusahaan yang beroperasi di sekitar Kenohan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan tersedia dukungan modal, alat, serta akses pasar yang lebih luas bagi petani lokal.
“Kalau kerja sama berjalan, potensi lahan yang bisa digarap bisa mencapai seratus hektare. Dampaknya tentu besar bagi ekonomi warga,” tambah Mahlan.
Selain menggandeng sektor swasta, pemerintah desa juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Bantuan berupa alat pertanian, pelatihan teknis, dan pendampingan kelompok tani diberikan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengelola lahan secara produktif dan berkelanjutan.
Mahlan optimistis, fokus pembangunan di sektor pertanian akan menjadi pondasi kuat bagi masa depan Desa Kahala.
“Bertani bukan masa lalu, tapi masa depan. Kami ingin menjadikan Kahala sebagai contoh bahwa pertanian bisa tetap maju di tengah perubahan,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kukar, Arianto, menyambut positif langkah tersebut. Menurutnya, inovasi pertanian berbasis BUMDes merupakan contoh nyata bagaimana desa mampu bertransformasi menuju kemandirian ekonomi.
“BUMDes tidak hanya lembaga usaha, tetapi motor penggerak ekonomi desa. Kami mendorong semua desa untuk meniru langkah progresif seperti yang dilakukan Kahala,” tutupnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ko)

