
DPRD Balikpapan dari Fraksi PKS, Japar Sidik.
portalsembilan.com, BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menegaskan bahwa akses permodalan yang lebih mudah merupakan kunci utama untuk memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sorotan ini terutama ditujukan bagi pelaku UMKM perempuan yang jumlahnya dominan di kota minyak.
Anggota DPRD Balikpapan dari Fraksi PKS, Japar Sidik, mengatakan perempuan terbukti memiliki peran vital sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Namun, banyak di antara mereka masih menghadapi kendala dalam memperoleh modal usaha.
“Sekitar 60 persen pelaku UMKM di Balikpapan adalah perempuan. Mereka rajin, tekun, dan punya ide-ide inovatif untuk mengembangkan usaha. Sayangnya, kendala modal sering kali menjadi penghambat utama,” jelas Japar saat ditemui di ruang Fraksi PKS, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, peran lembaga keuangan, baik perbankan daerah maupun nasional, menjadi sangat penting dalam memberikan dukungan modal. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini berjalan dinilai masih perlu penyempurnaan, baik dari sisi prosedur, bunga, maupun sasaran penerima manfaat.
“Kami mendorong adanya inovasi dari perbankan. Misalnya dengan menghadirkan layanan weekend banking, sehingga para pelaku UMKM yang sibuk berjualan saat hari kerja tetap bisa mengurus permodalan di akhir pekan. Dengan begitu, akses mereka akan lebih fleksibel,” ujar Japar.
Tidak hanya soal permodalan, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, bank, dan komunitas UMKM dalam hal pendampingan usaha. Banyak pelaku UMKM yang belum memahami literasi keuangan, belum terbiasa dengan pasar digital, serta masih minim jaringan pemasaran.
“Pemerintah harus hadir tidak hanya memberi modal, tapi juga membekali mereka dengan pelatihan berkelanjutan. Bagaimana cara mengelola keuangan, membaca peluang pasar, hingga masuk ke dunia digital. Itu akan sangat membantu mereka naik kelas,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Japar mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Balikpapan yang menggelar Gebyar UMKM bertepatan dengan HUT ke-80 RI. Menurutnya, ajang tersebut bukan hanya menjadi ruang promosi, tetapi juga sarana memperkuat jejaring antar-pelaku usaha.
“Gebyar UMKM membuktikan bahwa perempuan di Balikpapan punya potensi besar dalam mendorong ekonomi keluarga dan daerah. Tinggal bagaimana kita bersama DPRD dan Pemkot memastikan dukungan permodalan dan akses pasar terus diperkuat,” tegasnya.
Data dari Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan mencatat, lebih dari 60 persen UMKM digerakkan oleh perempuan, dengan dominasi pada sektor kuliner, kerajinan tangan, dan fashion. Pertumbuhan ini dinilai berpotensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Dengan adanya dukungan permodalan yang lebih mudah, DPRD Balikpapan optimistis UMKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi kota di tengah tantangan global. (ADV/DPRD Balikpapan)