
Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah.
portalsembilan.com, BALIKPAPAN – Industri pengolahan hasil laut Kota Balikpapan dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memperluas akses pasar hingga mancanegara. DPRD Kota Balikpapan menilai sektor ini dapat menjadi tulang punggung baru yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat pesisir.
Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menyebut bahwa produk turunan hasil laut seperti ikan asap, abon, kerupuk ikan, udang olahan, dan aneka makanan laut kemasan kini semakin diminati, baik di pasar lokal maupun luar daerah. Menurutnya, sejumlah produk Balikpapan bahkan sudah mulai menembus pasar nasional dan memiliki peluang kuat untuk menjejak pasar internasional.
“Balikpapan punya kekayaan laut yang luar biasa. Mulai dari ikan, udang, kepiting, hingga lobster, semuanya berkualitas tinggi. Jika diolah dengan baik, hasil laut ini bisa menjadi produk unggulan yang diterima pasar global,” ungkap Fauzi kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).
Ia menilai, selain ketersediaan bahan baku melimpah, kreativitas para pelaku UMKM juga menjadi modal penting. Produk olahan yang tahan lama, higienis, dan bercita rasa khas sangat sesuai dengan selera konsumen modern yang mengutamakan kualitas serta kepraktisan.
Untuk mendorong hal itu, DPRD Balikpapan mendesak pemerintah daerah agar lebih serius memberikan dukungan. Fauzi menekankan pentingnya peran Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) dalam menyediakan fasilitas produksi modern, pelatihan peningkatan mutu, hingga akses sertifikasi keamanan pangan internasional.
“Selain kualitas produk, strategi pemasaran juga harus diperkuat. Era digital membuka peluang besar untuk memasarkan produk UMKM Balikpapan ke dunia. Media sosial, marketplace, hingga kerja sama dengan platform global perlu dioptimalkan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah membuka layanan ekspor langsung (direct call) dari Pelabuhan Semayang Balikpapan. Langkah ini disebut sebagai terobosan penting karena memutus ketergantungan pada jalur distribusi pelabuhan di luar daerah.
“Dengan adanya direct call, biaya logistik bisa ditekan, waktu pengiriman lebih cepat, dan harga produk menjadi lebih kompetitif. Ini peluang emas yang harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Balikpapan,” jelas Fauzi.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa tren pasar global kini juga mengutamakan prinsip keberlanjutan (sustainability) serta keamanan pangan. Oleh karena itu, pelaku usaha diminta menjaga kualitas produksi, mematuhi standar lingkungan, serta konsisten dalam menjaga mutu agar dapat bersaing secara berkelanjutan.
“Jika semua pihak bisa bersinergi, saya optimistis industri olahan hasil laut Balikpapan bukan hanya menjadi penggerak ekonomi lokal, tapi juga mampu membawa nama Balikpapan harum di mata dunia,” pungkasnya. (ADV/DPRD Balikpapan)