Kandang Ayam Petelur di Desa Loa Duri Ilir.

Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Keberhasilan Desa Loa Duri Ilir meraih juara 3 dalam Lomba Ketahanan Pangan Nasional mendapat apresiasi langsung dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menilai prestasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa desa mampu berinovasi dan berdaya saing tinggi jika diberi ruang untuk berkembang.
“Keberhasilan ini patut menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kukar. Inovasi dan sinergi dengan masyarakat dapat menjadi kunci sukses dalam program ketahanan pangan,” ujarnya.
Arianto menjelaskan, pihaknya terus mendorong agar setiap desa memiliki ciri khas dalam pengelolaan dana desa. Program yang dijalankan hendaknya tidak hanya bersifat konsumtif, melainkan mampu menciptakan nilai ekonomi dan keberlanjutan jangka panjang.
Menurutnya, Desa Loa Duri Ilir berhasil menunjukkan konsep pembangunan desa yang modern, terukur, dan berdampak langsung bagi warga. Kolaborasi antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam keberhasilan tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Loa Duri Ilir, Fahri Arsyad, menyampaikan bahwa usaha ayam petelur omega telah berjalan lebih dari satu tahun. Program ini dikelola oleh BUMDes bersama warga.
“Warga yang memiliki ayam dapat membeli pakan dari BUMDes, kemudian hasil telurnya kami bantu pemasarannya,” ungkapnya.
Lebih jauh, Fahri mengatakan bahwa desa juga memberikan bantuan ayam dan kandang kepada warga miskin agar mereka bisa meningkatkan ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
“Program ini bukan hanya bisnis, tapi juga pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Saat ini, jumlah ayam petelur mencapai 1.500 ekor, dan desa tengah menunggu bantuan tambahan 1.000 ekor dari pemerintah kabupaten. Dengan tambahan tersebut, jumlah ayam akan mencapai 2.500 ekor.
Pendapatan kotor dari usaha ayam petelur per minggu berkisar antara Rp15 juta hingga Rp19 juta. Selain itu, usaha kambing yang memanfaatkan limbah jagung juga mulai menunjukkan hasil, karena sebagian kambing telah bunting dan beranak.
Dengan capaian ini, Arianto berharap Loa Duri Ilir dapat terus memperluas manfaat programnya, menjadi percontohan bagi desa lain, dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat kabupaten hingga nasional.
“Desa ini telah membuktikan bahwa inovasi lokal bisa bersaing di level nasional,” pungkasnya.(Adv/DPMD KUKAR/Ko)

