Ketua Komisi III, Yusri.

portalsembilan.com, BALIKPAPAN – Komisi III DPRD Kota Balikpapan menegaskan kembali komitmennya dalam mendorong modernisasi infrastruktur kota. Salah satu usulan yang tengah digodok adalah pembangunan terowongan penyeberangan bawah tanah (underpass pedestrian) sebagai solusi alternatif pengganti jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dinilai sudah tidak lagi layak digunakan.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, menjelaskan bahwa kondisi JPO di kawasan Simpang Empat Jalan Jenderal Sudirman sudah sangat mengkhawatirkan. Struktur bangunan yang lapuk dan minim perawatan membuat JPO ini tidak aman digunakan. “Keadaannya sangat memprihatinkan, bahkan bisa membahayakan keselamatan masyarakat. Kalau memang pembongkaran terkendala anggaran, minimal segera dilakukan perbaikan agar tidak menimbulkan risiko lebih besar,” ujar Yusri, Selasa (5/8/2025).
Selain masalah teknis, Yusri juga menyoroti aspek sosial di sekitar JPO tersebut. Minimnya pencahayaan menjadikan kawasan tersebut kerap digunakan sebagai tempat singgah gelandangan, sehingga menimbulkan kesan kumuh dan rawan tindak kriminal, terutama bagi pejalan kaki perempuan dan anak-anak. “Kita bicara soal kenyamanan sekaligus keamanan. Pemerintah harus hadir, bukan hanya dengan memperbaiki bangunan fisik, tapi juga menata kondisi sosialnya,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Komisi III mengusulkan konsep modern berupa pembangunan terowongan penyeberangan bawah tanah. Model ini sudah diterapkan di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, terbukti lebih aman, ramah pengguna, dan menambah nilai estetika kota. “Balikpapan sebagai kota jasa dan perdagangan perlu berani mengadopsi inovasi. Jika ingin sejajar dengan kota-kota besar lainnya, pembangunan underpass pedestrian adalah pilihan strategis,” jelas Yusri.
Tak hanya soal pejalan kaki, DPRD juga menyoroti kenyamanan pengendara. Yusri menegaskan perlunya perhatian pada pengguna sepeda motor yang sering kali terpapar panas saat berhenti di lampu merah. Ia mengusulkan agar setiap simpang lalu lintas ditanami pohon sebagai peneduh alami. “Cuaca panas sangat menyiksa pengendara, khususnya roda dua. Menanam pohon di sekitar area lampu merah adalah solusi sederhana tapi berdampak besar bagi kenyamanan,” ujarnya.
Komisi III berharap pemerintah kota menindaklanjuti usulan ini secara serius dengan melibatkan dinas terkait, baik dari aspek perencanaan, anggaran, maupun eksekusi lapangan. “Kita tidak bisa hanya bicara jangka pendek, harus ada visi ke depan agar Balikpapan semakin layak huni dan nyaman,” pungkas Yusri. (ADV/DPRD Balikpapan)

