
Diskusi Presentasi Laporan Antara Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Turap dan Site Plan Dermaga Batu Dinding, di Ruang Ruby Lantai Mezzanine Hotel Redtop Jakarta Pusat, Rabu (09/07/25).
Portalsembilan, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) terus memperkuat komitmennya dalam pengembangan infrastruktur transportasi sungai. Salah satunya diwujudkan melalui penyusunan perencanaan teknis yang matang untuk Dermaga Batu Dinding.
Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., mewakili Bupati Mahulu Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., secara resmi membuka kegiatan Diskusi Presentasi Laporan Antara Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Turap dan Site Plan Dermaga Batu Dinding.
Kegiatan tersebut digelar di Ruang Ruby, Lantai Mezzanine Hotel Redtop, Jakarta Pusat, pada Rabu (09/07/2025).
Tak hanya membahas DED turap dermaga, kegiatan ini juga mencakup laporan antara penyusunan Feasibility Study (FS) dan DED pembuatan petunjuk level ketinggian air Sungai Mahakam.
Selain itu, turut dibahas laporan akhir perencanaan pemagaran lahan Dermaga Batu Dinding yang menjadi bagian penting dari penataan kawasan transportasi sungai di Mahulu.
Dalam sambutannya, Stephanus Madang menyampaikan bahwa Pemkab Mahulu menyambut baik penyusunan berbagai paket perencanaan strategis ini.
Ia menegaskan, Dermaga Batu Dinding yang sebelumnya merupakan aset Kementerian Perhubungan dan kini telah diserahterimakan ke Pemkab Mahulu, harus dikembangkan dengan pendekatan perencanaan yang komprehensif.
“Dermaga ini berada di Daerah Aliran Sungai (DAS). Harapan kita, perencanaan turap dapat mengantisipasi abrasi dan erosi yang berpotensi mengancam keberlanjutan dermaga dalam jangka panjang,” ujar Stephanus.
Ia juga menekankan pentingnya intervensi kawasan yang menyeluruh dalam penyusunan DED, termasuk kesiapan anggaran dan kemampuan keuangan daerah, agar pembangunan yang dilakukan benar-benar tepat sasaran.
Stephanus Madang turut menyoroti isu penting lain, yakni pengendalian debit air Sungai Mahakam.
Menurutnya, petunjuk level ketinggian air sangat dibutuhkan sebagai indikator dini untuk mitigasi banjir dan penyesuaian operasional transportasi sungai.
“Ketika debit air tinggi bisa berpotensi merendam permukiman, sebaliknya ketika air surut, kapal besar sulit menjangkau ibukota kabupaten. Oleh karena itu, solusi teknis yang dihasilkan harus menjawab permasalahan ini agar pembangunan tidak terhambat,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya pemagaran lahan dermaga sebagai langkah pengamanan aset daerah dan mendukung perluasan kawasan pelayanan dermaga ke depan.
Menurutnya, langkah ini sangat penting sebagai bagian dari tata kelola infrastruktur yang terukur dan berorientasi jangka panjang.
“Kami berharap masukan mendalam dari semua pihak, khususnya rekan-rekan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, agar perencanaan ini memenuhi kaidah regulasi, standar teknis, serta mendukung pelayanan publik yang optimal,” ungkapnya.
Sekda Mahulu juga mengingatkan bahwa seluruh proses perencanaan harus mengacu pada regulasi yang berlaku dan memperhatikan prinsip kebermanfaatan bagi masyarakat.
“Mari kita pastikan rencana ini aman dari sisi regulasi, matang secara teknis, dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Mahulu,” tegasnya di akhir sambutan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Mahulu dan kementerian terkait.
Di antaranya Kepala Dinas Perhubungan Mahulu Fransiskus Xaverius Lawing, S.E., M.Si., Kepala Bapelitbangda Mahulu Gerry Gregorius, S.E., M.Si., Ak., dan Inspektur Inspektorat Mahulu Budi Gunarjo Ompusunggu, S.E., Ak., M.M., C.A., AAP., CFrA., CGCAE.
Hadir pula perwakilan Direktorat Sarana, Prasarana dan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan, Kepala Balai Sungai Kalimantan IV Samarinda, serta tim perancang dari LPPM ITN Malang.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, Pemkab Mahulu berharap hasil diskusi dan kajian ini akan menjadi pijakan kuat bagi pembangunan infrastruktur sungai yang lebih aman, tertata, dan berkelanjutan di Mahulu. (ADV/DISKOMINFOSTANDI MAHULU)