
Konsultasi Publik Kajian Trayek Transportasi Darat dan Sungai, yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Mahulu, Ruang Ruby Lantai Mezzanine Hotel Redtop Jakarta Pusat. Selasa (08/07/25). *(Prokopim)
Portalsembilan, JAKARTA – Guna memperkuat sistem transportasi yang adaptif dan berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) menggelar Konsultasi Publik Kajian Trayek Transportasi Darat dan Sungai yang diinisiasi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Mahulu. Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., mewakili Bupati Mahulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., di Ruang Ruby, Lantai Mezzanine Hotel Redtop, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Sekda menekankan pentingnya memastikan bahwa kajian ini tidak hanya selesai di atas kertas, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan implementasi nyata di lapangan.
“Ini bukan hanya kajian seremonial. Harus ada kesinambungan. Harus berkembang seiring dinamika Mahulu. Kita tidak ingin hasilnya hanya berhenti di rak dokumen,” tegas Stephanus.
Kegiatan ini dirancang sebagai forum untuk menjaring berbagai masukan dari pemangku kepentingan, dengan tujuan menyusun sistem trayek transportasi darat dan sungai yang selaras dengan kondisi geografis, kebutuhan masyarakat, dan arah pembangunan daerah ke depan.
Sekda juga menekankan bahwa pengembangan sistem transportasi tidak hanya menyentuh aspek infrastruktur fisik, tetapi juga harus mempertimbangkan kesiapan sumber daya manusia yang akan menjalankan operasionalnya.
“Pembangunan sistem angkutan bukan sekadar membangun jalan atau pelabuhan. Kita juga harus pastikan SDM yang kompeten, agar sistem ini berfungsi optimal dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, transportasi yang terstruktur dan terintegrasi sangat krusial bagi Mahulu yang merupakan wilayah perbatasan dan memiliki tantangan aksesibilitas tinggi. Dengan sistem trayek yang tepat, mobilitas masyarakat akan meningkat, sekaligus menjadi pengungkit ekonomi daerah.
“Transportasi bukan hanya soal mobilitas, tapi juga urusan kesejahteraan dan konektivitas ekonomi. Maka setiap kebijakan yang dirumuskan, harus bermuara pada manfaat langsung bagi rakyat,” tutupnya.
Dalam acara ini, hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Tim LPPM ITN Malang sebagai mitra penyusun kajian, Kepala Dishub Mahulu Fransiskus Xaverius Lawing, S.E., M.Si., Sekretaris dan staf Dishub Bidang Sarana Prasarana, Kepala Bapelitbangda Gerry Gregorius, S.E., M.Si., Ak., Inspektur Inspektorat Budi Gunarjo Ompusunggu, serta para camat dan perwakilan dari Bagian Hukum Setda Mahulu.
Kepala Dinas Perhubungan Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing, dalam paparannya menjelaskan bahwa kajian ini merupakan bagian penting dari strategi besar Pemkab Mahulu dalam membangun konektivitas antarwilayah, terutama lewat jalur darat dan sungai yang merupakan urat nadi transportasi daerah.
“Kami telah memulai kajian ini sejak laporan pendahuluan pada 8 Mei lalu. Hari ini adalah momentum untuk menyinergikan seluruh usulan yang telah diterima agar dapat ditampung dalam laporan akhir yang lebih komprehensif,” ujarnya.
Fransiskus berharap partisipasi aktif para peserta dapat memperkuat hasil kajian, sekaligus melahirkan kebijakan yang tidak hanya relevan secara teknis, tetapi juga aplikatif di lapangan.
“Melalui semangat kolaborasi ini, kami optimis akan lahir rekomendasi kebijakan trayek transportasi yang tidak hanya kuat secara teori, tapi juga bisa langsung menjawab kebutuhan masyarakat Mahulu,” tandasnya.
Konsultasi publik ini menjadi langkah penting menuju sistem transportasi yang inklusif, efisien, dan mampu mendorong percepatan pembangunan wilayah, terutama di daerah yang masih terbatas akses transportasinya. (ADV/DISKOMINFOSTANDI MAHULU)