
Festival Kampung Seraong
Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Festival Kampung Seraong ke-5 di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, menjadi ajang yang memperlihatkan bagaimana masyarakat desa mampu menjaga dan melestarikan budaya lokal melalui inisiatif mereka sendiri.
Diselenggarakan selama tiga hari mulai Selasa (10/6/2025) hingga Kamis, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-19 Desa Jembayan Tengah dan berhasil menyedot antusiasme ribuan warga dari berbagai kalangan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Puji Utomo, menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan aktif masyarakat dalam perhelatan budaya tersebut.
“Pelestarian budaya tidak hanya bisa dibebankan pada pemerintah atau sekolah, namun perlu adanya kesadaran dan aksi nyata dari warga,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan budaya seharusnya dimulai sejak dini dan bisa diperoleh langsung melalui kegiatan yang membumi, seperti festival ini, yang memberi ruang belajar bagi anak-anak maupun generasi muda.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak bisa melihat dan mengalami langsung kekayaan budaya daerahnya,” tambah Puji.
Festival yang berlangsung selama tiga hari ini menyuguhkan beragam acara, mulai dari pentas seni budaya Beseprah, pertunjukan musik tradisional, tabligh akbar Habsyi, lomba mewarnai anak-anak, hingga senam zumba serta bazar UMKM yang menghadirkan produk lokal unggulan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, namun juga menjadi wadah pembelajaran dan promosi nilai-nilai budaya lokal yang masih lestari.
Selain masyarakat umum, berbagai kelompok seni lokal juga turut terlibat aktif dan mendapat dukungan penuh dari Disdikbud Kukar.
“Kami juga memberikan pembinaan kepada para pelaku seni agar kemampuan mereka bisa terus berkembang dan diturunkan kepada generasi selanjutnya,” kata Puji.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara warga, sekolah, pemerintah desa, dan dinas terkait untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pelestarian budaya secara menyeluruh.
“Jika semua pihak saling mendukung dan bekerja bersama, maka pelestarian budaya bisa dilakukan dengan cara yang lebih organik dan menyatu dalam kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Puji berharap Festival Kampung Seraong bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Kutai Kartanegara untuk lebih aktif menggelar kegiatan serupa yang berbasis partisipasi warga.
“Identitas kita sebagai masyarakat Kukar akan semakin kokoh apabila budaya lokal tetap hidup di tengah modernisasi,” pungkasnya. (ADV/Disdik Kukar/AR)