
Kegiatan Rakor.
Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara terus melakukan pembenahan dalam sektor pendidikan dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penataan Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2025.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, yakni S–Rabu (10–11/6/2025), di Hotel Grand Fatma Tenggarong, dan diikuti ratusan peserta dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan PAUD.
Ketua panitia kegiatan, Baharuddin, menjelaskan bahwa penataan ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan tenaga pendidik di setiap sekolah dapat terpenuhi secara merata dan efisien.
“Distribusi guru yang adil adalah kunci menjaga kualitas pembelajaran di seluruh wilayah Kukar,” jelasnya.
Ia menyebutkan, kegiatan Rakor ini diikuti oleh 203 peserta yang terdiri dari kepala UPT, pengawas sekolah, kepala PAUD, kepala SD, dan kepala SMP dari berbagai kecamatan.
Rakor menghadirkan pemateri dari Balai Guru dan Tata Naga Kependidikan Provinsi Kalimantan Timur. Narasumber diundang untuk memberikan panduan dan sudut pandang strategis dalam menyusun peta kebutuhan tenaga pendidik di lapangan.
Plt. Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari proses penataan yang sudah dimulai sebelumnya.
“Tahap awal sudah kami jalankan, dan sekarang masuk ke tahap dua yang fokus pada pendataan guru untuk SD, SMP, PAUD, serta pendidikan kesetaraan,” katanya.
Ia menambahkan, Rakor ini sangat penting sebagai landasan pengambilan kebijakan ke depan. Menurutnya, data yang terkumpul akan menjadi bahan dasar dalam menyusun rencana kebutuhan guru di Kukar.
“Penataan tenaga pendidik tidak cukup hanya melihat jumlahnya, tapi juga menyangkut kualitas serta penempatan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” terang Joko.
Dengan perencanaan yang matang dan berbasis data, lanjutnya, maka penempatan guru bisa menjadi lebih tepat sasaran dan berdampak positif terhadap efektivitas proses belajar mengajar di sekolah.
“Kita ingin kondisi di sekolah tidak ada yang kelebihan guru atau justru kekurangan, semua harus seimbang,” tegasnya.
Ia menuturkan bahwa hasil akhir dari Rakor ini adalah analisis kebutuhan guru yang rinci berdasarkan data dari masing-masing satuan pendidikan.
“Dari sini akan terlihat sekolah mana saja yang butuh tambahan guru, dan mana yang perlu dilakukan redistribusi. Semua berbasis data faktual,” sambungnya.
Joko berharap, melalui Rakor ini upaya pemerataan distribusi guru bisa benar-benar terwujud, sehingga kualitas layanan pendidikan di seluruh wilayah Kukar semakin meningkat dari waktu ke waktu.
“Harapan kami, penataan guru tidak hanya menjadi wacana, tapi benar-benar bisa diimplementasikan dan berdampak langsung pada mutu pendidikan daerah,” tutupnya. (ADV/Disdik Kukar/AR)