
Plt. Kepala Bidang Pembinaan SMP, Emy Rosana Saleh.
Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong peningkatan mutu pembelajaran di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan menerapkan pendekatan deep learning.
Metode ini dinilai mampu menciptakan proses belajar yang lebih mendalam, bermakna, serta relevan dengan situasi kehidupan nyata yang dialami siswa di lingkungan sehari-hari.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang SMP Disdikbud Kukar, Emi Rosana, menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru yang mengganti mata pelajaran, melainkan pendekatan pedagogi yang mengedepankan pengalaman belajar aktif dan menyenangkan bagi siswa.
“Bukan sebuah kurikulum yang kemudian dia mata pelajarannya itu berubah. Jadi esensinya bukan itu,” ungkap Emi saat ditemui belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini mendorong guru menciptakan suasana kelas yang kreatif dan interaktif, sehingga siswa tidak hanya menghafal materi, tetapi mampu mengaitkannya dengan kehidupan, serta berpikir kritis dan logis.
“Namanya deep learning itu adalah metode pembelajaran. Jadi dia sebenarnya bukan kurikulum yang kita pahami sebagai perubahan, kayak misalnya kurikulum K-13 kemudian berubah menjadi kurikulum merdeka,” jelas Emi lebih lanjut.
Untuk mendukung penerapan metode ini, Disdikbud Kukar telah melaksanakan sejumlah pelatihan bagi guru SMP. Upaya sosialisasi juga dilakukan melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan kepada kepala sekolah di berbagai kecamatan.
“Jadi sudah kita sosialisasikan, sudah semua di MGMP untuk deep learning dan juga ke kepala sekolah,” kata Emi.
Menurutnya, dengan metode ini, guru diharapkan mampu memberikan ruang bagi siswa untuk aktif dalam proses belajar, tidak hanya sekadar menerima informasi, tetapi juga mengeksplorasi, bertanya, berdiskusi, hingga menyimpulkan.
Emi juga menekankan bahwa deep learning sejalan dengan semangat pendidikan masa kini, yang menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai bekal menghadapi tantangan zaman.
“Deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam, bermakna, serta menyenangkan dalam proses belajar para siswa,” tutupnya.
Dengan langkah ini, Disdikbud Kukar berharap kualitas pembelajaran di tingkat SMP dapat terus berkembang, seiring meningkatnya kapasitas guru dan semangat siswa dalam mengikuti proses belajar yang lebih kontekstual dan menyenangkan. (ADV/Disdik Kukar/AR)