
Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara, Emy Rosana.
Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Transformasi digital pendidikan terus diperkuat oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui penetapan sekolah sebagai Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG) guna mendorong pemanfaatan teknologi di lingkungan belajar.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperluas digitalisasi dalam sistem pendidikan, sejalan dengan program nasional serta visi daerah dalam membentuk generasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara, Emy Rosana Saleh, menyampaikan bahwa jumlah sekolah yang masuk daftar kandidat KSRG mengalami peningkatan pada Senin (5/5/2025).
“Jumlah sekolah yang menjadi KSRG kini bertambah dua, dari sebelumnya 14 kini menjadi 16 sekolah,” ucap Emy saat diwawancarai Kutairaya.
Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari SMPN 1 Tenggarong, SMPN 2 Tenggarong, SMPN 3 Tenggarong, SMPN 10 Loa Kulu, SMPN 6 Loa Kulu, dan SMPN 7 Muara Badak. Kemudian terdapat juga SMPN 1 Sebulu, SMPN 2 Muara Kaman, SMPN 5 Loa Janan, SMPN 2 Sanga Sanga, serta SMPN 4 Tenggarong Seberang dan SMPN 7 Muara Kaman. Selain itu, SMPN 3 Kembang Janggut, SMPN 2 Tabang, SMPN 6 Tenggarong Seberang, dan SDN 005 Sanga Sanga juga masuk dalam daftar.
Menurut Emy, untuk menjadi kandidat sekolah rujukan Google, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi pihak sekolah agar dapat mendaftar dan lolos dalam proses verifikasi.
“Sekolah wajib memiliki perangkat Chromebook, guru harus bersertifikat Google Workspace for Education (GWE) level 1, serta aktif menggunakan tools GWE dalam pembelajaran,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sekolah yang ingin menjadi KSRG perlu berperan aktif menyebarluaskan praktik baik dan pengetahuan tentang pemanfaatan Chromebook dan GWE kepada sekolah lain.
“Jika keempat kriteria ini sudah dipenuhi dan pemanfaatannya dilakukan secara konsisten, maka sekolah dapat mengajukan diri sebagai kandidat KSRG,” terangnya.
Program ini, menurut Emy, merupakan strategi penting dari pemerintah pusat yang turut diterapkan oleh pemerintah daerah demi memastikan sistem pendidikan lebih relevan dengan perkembangan zaman.
“Anak-anak kita harus belajar sesuai dengan eranya, maka digitalisasi pendidikan ini menjadi hal yang tak bisa ditawar,” tandas Emy.
Ia juga berharap inisiatif ini mampu mendorong percepatan adaptasi teknologi di semua sekolah di Kutai Kartanegara, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan zaman modern.
“Program ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang membentuk pola pikir dan kesiapan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan digital secara bijak,” ujarnya menutup. (ADV/Disdik Kukar/AR)