
SMP IT Nurul'ilmi.
Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Komitmen Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Nurul Ilmi Tenggarong dalam membentuk karakter siswa yang demokratis dan bertanggung jawab diwujudkan lewat penyelenggaraan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS secara langsung.
Pada Jumat (2/5/2025) lalu, sekolah yang berada di kawasan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Tenggarong ini menggelar pesta demokrasi internal sebagai bagian dari pembelajaran kontekstual bagi siswa. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2025-2026 digelar dengan prosedur menyerupai pemilu sungguhan.
Kepala SMPIT Nurul Ilmi, Ahmad Sholeh, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu cara pihak sekolah menanamkan nilai-nilai demokrasi dan tanggung jawab kolektif sejak dini kepada para siswa.
“Kami ingin siswa memahami pentingnya memilih pemimpin, menilai visi-misi, dan belajar berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi,” ujarnya.
Dalam kontestasi pemilihan ini, empat pasangan calon bersaing memperebutkan dukungan. Mereka adalah Muhammad Awan Khairul Furqon dan Muhammad Farel Raditya (paslon 01), Shafiyyah Hasna dan Sarah Cleosa (paslon 02), Silfa Aulya Putri Wendi dan Mahira Alya Khoiriyah (paslon 03), serta Rafi Tito Airmas dan Ezra Abieza Anwar (paslon 04).
Dari total 369 suara yang masuk, pasangan Shafiyyah Hasna dan Sarah Cleosa dari paslon nomor urut 02 berhasil meraih suara terbanyak, yaitu 158 suara. Mereka pun resmi ditetapkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode mendatang.
Sholeh menambahkan bahwa antusiasme siswa sangat tinggi selama proses pemilihan berlangsung. Suasana di lingkungan sekolah pun mencerminkan semangat demokrasi dan tanggung jawab sosial yang ingin ditanamkan oleh pihak sekolah.
“Seluruh siswa menyambut antusias kegiatan ini karena mereka bisa mendapatkan pengalaman pesta demokrasi selayaknya memilih pada pemilu legislatif maupun eksekutif,” jelasnya lebih lanjut.
Menariknya, proses pemilihan ini turut melibatkan dukungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Kartanegara yang meminjamkan peralatan resmi seperti kotak suara, bilik pencoblosan, paku, dan alas coblos, sehingga proses simulasi berjalan semakin realistis.
“Kami sangat berterima kasih kepada KPU Kukar atas dukungan perlengkapan yang membuat proses ini menjadi lebih otentik dan berkesan bagi siswa,” ucap Sholeh.
Ia berharap pengalaman ini tidak hanya berhenti pada kegiatan seremonial, melainkan menjadi bekal bagi para siswa untuk tumbuh menjadi generasi yang sadar akan pentingnya proses demokrasi dan kepemimpinan.
“Semoga ini memberikan pengalaman berharga bagi peserta didik tentang bagaimana melaksanakan pesta demokrasi yang jujur, adil, dan penuh tanggung jawab,” tutupnya penuh harap. (ADV/Disdik Kukar/AR)