Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Program Pengembangan Kesenian Tradisional Disdikbud Kukar, Awang Rifani.
Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya menghidupkan ekspresi seni dan meningkatkan kualitas pertunjukan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara berencana menggelar workshop pelatihan olah tubuh bagi pelaku seni tari pada 2025 ini.
Kegiatan ini dirancang untuk memperdalam pemahaman para penari dalam menghayati setiap gerakan, sehingga makna dan pesan dari tarian dapat lebih mudah diterima serta dinikmati oleh penonton.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Program Pengembangan Kesenian Tradisional Disdikbud Kukar, Awang Rifani, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan membentuk pelaku seni tari yang mampu menampilkan pertunjukan penuh makna.
“Menari bukan sekadar menggerakkan tubuh, tetapi perlu dihayati sepenuh hati,” kata Awang Rifani.
Ia menambahkan, melalui penghayatan yang kuat, audiens dapat merasakan pesan yang ingin disampaikan, sehingga pengalaman menonton menjadi lebih berkesan.
Pelatihan tersebut akan menyasar para pendidik di sekolah dan pengajar di sanggar-sanggar tari, dengan menggandeng berbagai sekolah di Kukar yang memiliki ekstrakurikuler tari sebagai mitra utama.
“Olah tubuh yang terarah dapat melatih keseimbangan fisik dan emosi, yang sangat penting dalam seni pertunjukan,” ujarnya menegaskan.
Awang menyebutkan bahwa dalam program tahun ini, pihaknya menargetkan setidaknya 30 peserta yang terdiri dari para guru atau pelatih tari, untuk kemudian menurunkan ilmu yang mereka peroleh kepada anak didik masing-masing.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian penting dari upaya mengembangkan kesenian tradisional di daerah, sekaligus mendukung visi Pemkab Kukar dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, berbudaya, dan berdaya saing.
“Ini langkah nyata untuk mewujudkan SDM seni yang tidak hanya berbakat, tetapi juga profesional dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ucap Awang.
Ia optimistis, dengan adanya pelatihan ini, para pelaku seni tari dapat lebih percaya diri dalam menunjukkan keterampilan mereka di berbagai ajang, baik kompetisi maupun kolaborasi kreatif.
“Pelatihan ini merupakan yang pertama, dan jika nanti hasilnya positif, kami akan memperluas cakupannya untuk melibatkan lebih banyak peserta,” tuturnya.
Disdikbud Kukar berharap program ini menjadi titik awal yang kuat untuk membangkitkan kembali minat dan kualitas seni tari tradisional di Kutai Kartanegara, serta melestarikan warisan budaya daerah melalui generasi muda yang lebih ekspresif dan profesional. (ADV/Disdik Kukar/AR)

