Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor.
Portalsembilan.com, KUTAI KARTANEGARA – Upaya pelestarian budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara semakin kuat berkat sinergi antara pemerintah daerah dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui penyusunan regulasi khusus untuk mengatur kawasan Cagar Budaya yang kaya akan nilai sejarah dan tradisi lokal.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Tauhid Afrilian Noor, mengungkapkan bahwa keterlibatan Kesultanan menjadi energi besar dalam menjaga kelestarian budaya Kutai.
“Penetapan kawasan budaya ini harus ada regulasinya, agar budaya kita tak pudar seiring perkembangan zaman maupun lainnya,” kata Tauhid Afrilian Noor.
Kawasan budaya yang saat ini menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, hingga seni pertunjukan itu, terus ditata agar lebih menarik dan nyaman untuk semua kalangan.
Menurut Tauhid, semua pengembangan yang dilakukan tetap berlandaskan prinsip pelestarian nilai-nilai budaya agar warisan leluhur tetap hidup di tengah masyarakat modern.
Penataan kawasan, mulai dari pembangunan fasilitas hingga pengaturan aktivitas, dilakukan demi menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan apresiasi terhadap budaya lokal.
“Saat ini kita tengah menggodok Peraturan Bupati dalam menetapkan lokasi budaya, keinginannya lokasi itu dari ex Tanjung hingga Monumen,” ujarnya.
Rancangan Peraturan Bupati yang diharapkan selesai dalam dua bulan ke depan ini, merupakan hasil kerja sama antara pemerintah daerah, Sempekat Keroan Idaman, dan Kesultanan.
“Kami sangat peduli dengan budaya dan terus memperkenalkan kebudayaan kita,” ucap Tauhid menegaskan komitmen pelestarian budaya.
Ia juga mengajak masyarakat yang datang berkunjung untuk turut berpartisipasi menjaga keindahan dan kebersihan kawasan cagar budaya tersebut.
Menurutnya, keberhasilan pelestarian budaya tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat.
“Kami apresiasi kepada Kesultanan Kutai Kartanegara yang terus menjaga tradisi asli budaya Kutai,” tuturnya.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, kawasan budaya Kutai diharapkan menjadi pusat edukasi dan wisata budaya yang membanggakan, sekaligus memperkuat identitas daerah di tingkat nasional. (ADV/Disdik Kukar/AR)

