Portalsembilan.com, Samarinda – Di balik gemerlap podium juara dan medali yang tergantung di leher, para atlet olahraga rekreasi di Kalimantan Timur (Kaltim) menyimpan keresahan. Meski berhasil mengharumkan nama daerah di ajang nasional seperti Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas), penghargaan yang mereka dapatkan hanya sebatas tepuk tangan dan sertifikat penghargaan.
Ketidakadilan ini menjadi isu yang terus menggantung tanpa jawaban. Dalam diskusi yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, terungkap bahwa pemberian bonus untuk atlet olahraga rekreasi tidak memiliki kejelasan kebijakan.
“Dispora hanya bertanggung jawab pada pelaksanaan event, bukan soal pemberian bonus. Itu di luar kewenangan kami,” ujar Thomas Alva Edison, Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, saat ditemui pekan lalu.
Namun, penjelasan itu tidak lantas menenangkan para atlet. Ketika atlet olahraga prestasi mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah, para pelaku olahraga rekreasi merasa berada di kelas dua, meski kontribusi mereka tak kalah besar dalam membangun citra daerah.
Bagi banyak atlet, bonus bukan hanya soal uang, tetapi juga bentuk penghargaan atas usaha keras yang mereka curahkan. Salah seorang atlet yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa kecewanya.
“Kami sudah berjuang, latihan tanpa lelah, bahkan meraih medali. Tapi apa yang kami dapat? Tidak ada kepastian apa pun,” keluhnya.
Situasi ini membuat motivasi banyak atlet mulai merosot. Beberapa bahkan mempertimbangkan untuk berhenti berlaga di ajang berikutnya karena merasa tidak dihargai.
Thomas berharap ada terobosan dari pemerintah daerah. “Harus ada kerja sama yang lebih jelas antara pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk merumuskan kebijakan pemberian bonus. Kalau ini bisa diwujudkan, saya yakin motivasi atlet akan meningkat,” ujarnya.
Pemberian bonus bagi atlet olahraga rekreasi sebenarnya bukan sekadar soal angka, tetapi soal pesan. Bahwa usaha mereka tidak sia-sia, bahwa pemerintah peduli, dan bahwa olahraga rekreasi memiliki tempat yang sama terhormatnya dengan olahraga prestasi. (*)
(adv/dispora)