Fasilitas Pickleball di Kaltim. *(adv)

Portalsembilan.com, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) bersiap menyambut era baru dalam dunia olahraga. Bukan sepak bola atau bulu tangkis yang menjadi sorotan kali ini, melainkan pickleball, olahraga unik yang memadukan elemen tenis, bulu tangkis, dan ping pong. Popularitasnya yang melesat di berbagai belahan dunia kini mulai menancapkan akar di tanah Borneo.
Dispora Kaltim tak mau ketinggalan momentum ini. Dengan membaca peluang besar yang ditawarkan pickleball, mereka merancang fasilitas khusus untuk mendukung olahraga ini. Kepala Seksi Kreativitas Pemuda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, memastikan bahwa rencana ini bukan sekadar ide kosong.
“Pickleball memberikan sesuatu yang baru dan menarik bagi masyarakat Kaltim. Ini olahraga yang sederhana, tapi menyenangkan. Kami yakin fasilitas khusus akan menjadi daya tarik tersendiri,” ujar Hasbar.
Lebih dari sekadar olahraga, pickleball membawa misi sosial yang selaras dengan kebutuhan masyarakat modern: gaya hidup sehat yang ramah untuk segala usia. Dengan lapangan yang lebih kecil dibanding tenis dan aturan permainan yang mudah dipelajari, pickleball menjadi magnet bagi generasi muda maupun kalangan dewasa.
Dispora Kaltim memandang pickleball bukan hanya sebagai olahraga, tetapi juga sebagai alat perekat sosial. Hasbar menekankan bahwa fasilitas ini akan dirancang untuk lebih dari sekadar tempat berolahraga.
“Ini bukan hanya soal bermain pickleball. Kami ingin menciptakan ruang interaksi, tempat masyarakat bisa berolahraga sekaligus membangun koneksi. Pickleball punya potensi besar untuk menyatukan orang dari berbagai latar belakang,” jelasnya.
Bukan tanpa alasan. Olahraga ini memang terkenal dengan sifatnya yang inklusif. Dalam sebuah permainan pickleball, tidak ada batasan usia atau tingkat kemampuan tertentu. Dari anak muda hingga lansia, semua bisa ikut terlibat, menciptakan dinamika sosial yang unik di lapangan.
Namun, impian Kaltim tak berhenti di level rekreasi. Dispora Kaltim melihat pickleball sebagai jembatan menuju potensi olahraga prestasi. Dengan fasilitas yang memadai, olahraga ini bisa berkembang menjadi panggung kompetisi regional hingga nasional.
“Bayangkan jika Kaltim menjadi pusat turnamen pickleball pertama di Indonesia. Ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga kebanggaan daerah,” kata Hasbar penuh optimisme.
Rencana ini sudah masuk dalam pembahasan APBD 2025, dengan harapan bisa segera diwujudkan. Jika berhasil, fasilitas pickleball ini tak hanya menjadi tempat bermain, tetapi juga simbol transformasi budaya olahraga di Kalimantan Timur.
Di tengah arus modernisasi yang sering kali membuat masyarakat semakin individualistis, pickleball datang sebagai penawar. Sifatnya yang sederhana dan bersahabat menawarkan jalan baru untuk membangun kembali semangat kebersamaan. (*)
(adv/dispora)

