Portalsembilan.com, Kukar – Di tengah semaraknya Car Free Day (CFD) Tenggarong, hadir sebuah usaha kuliner yang memikat perhatian para pengunjung dengan sajian khas yang kaya rasa. Soto Banjar Hayatun, usaha milik Hayatun Nufus, menyajikan hidangan soto tradisional dengan cita rasa autentik yang membuat banyak orang penasaran. Baru pertama kali berjualan di CFD, namun usaha ini sudah mendapatkan sambutan yang luar biasa.
Hayatun memulai usahanya dengan berjualan di CFD sebagai ajang untuk memperkenalkan Soto Banjar kepada masyarakat Tenggarong. Berbekal semangat untuk berbagi cita rasa masakan tradisional, ia merasa CFD adalah tempat yang tepat untuk mengenalkan kuliner khas Banjar kepada pengunjung.
“Saya mulai berjualan di CFD karena ingin memberikan sesuatu yang berbeda, yaitu Soto Banjar yang memiliki cita rasa khas. Saya ingin masyarakat bisa mencoba dan menghargai kuliner tradisional ini,” ujar Hayatun, menjelaskan alasan memilih CFD sebagai tempat pertama untuk menjajakan produknya.
Menu unggulan dari usaha ini adalah Soto Banjar, yang disajikan dengan harga sangat terjangkau, hanya Rp13.000 per porsi. Soto yang gurih dengan kuah yang kaya rempah ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung yang ingin menikmati hidangan lezat tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
“Alhamdulillah, respon dari pengunjung sangat positif. Banyak yang puas dengan soto yang kami sajikan. Dengan harga hanya Rp13.000, pengunjung bisa menikmati hidangan lezat dengan cita rasa khas yang sulit ditemukan di tempat lain,” tambah Hayatun dengan senyuman, merasa senang dengan antusiasme pengunjung CFD.
Soto Banjar yang disajikan oleh Hayatun menggunakan bahan-bahan berkualitas dan rempah pilihan, menghasilkan rasa gurih dan segar yang memanjakan lidah. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati kuliner tradisional Indonesia, Soto Banjar Hayatun menjadi pilihan yang tepat.
“Kami menggunakan bahan segar dan rempah pilihan untuk menghasilkan rasa yang otentik. Kami ingin para pelanggan merasa puas dan kembali lagi untuk menikmati Soto Banjar kami,” jelas Hayatun.
Meskipun baru memulai usaha, Hayatun berharap agar UMKM seperti dirinya dapat lebih diberdayakan dan diberi kesempatan lebih banyak untuk ikut serta dalam berbagai event kuliner di Tenggarong.
“Semoga UMKM seperti kami bisa lebih sering terlibat dalam event kuliner, seperti CFD ini. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan produk kami kepada masyarakat yang lebih luas,” ungkap Hayatun, berharap agar usaha kuliner lokal semakin berkembang.
Hayatun Nufus bertekad untuk terus mengembangkan Soto Banjar Hayatun dan berharap bisa memperluas jangkauan usahanya ke berbagai event kuliner lainnya.
“Saya berharap usaha saya bisa terus berkembang dan semakin banyak orang yang mengenal Soto Banjar kami. Semoga UMKM di Tenggarong semakin diberdayakan dan terus mendapatkan dukungan,” tutup Hayatun dengan penuh harapan.
Dengan kehadiran Soto Banjar yang lezat dan harga terjangkau, Hayatun Nufus semakin membuktikan bahwa UMKM lokal memiliki potensi besar untuk tumbuh dan memberikan kontribusi pada dunia kuliner di Tenggarong. Kini, ia menantikan kesempatan untuk memperkenalkan lebih banyak lagi kuliner tradisional Indonesia kepada masyarakat.
(adv)