Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Produk tempe dari Loa Kulu semakin berkembang menjadi olahan inovatif. Keripik tempe dengan berbagai rasa kini menjadi primadona baru yang merepresentasikan kekayaan kuliner lokal.
Desa Loh Sumber, pusat produksi tempe di Kecamatan Loa Kulu, mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan Tim Penggerak PKK. Dengan bantuan ini, para pengrajin mampu menciptakan keripik tempe beraneka rasa sebagai produk unggulan baru.
“Kami berupaya meningkatkan daya saing tempe dengan inovasi keripik yang memiliki berbagai varian rasa,” ujar Fathul Alamin, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro, Diskop UKM Kutai Kartanegara.
Di Desa Loh Sumber, terdapat sekitar 30 hingga 40 pengrajin tempe. Dari jumlah tersebut, delapan orang fokus mengolah tempe menjadi keripik, dengan bimbingan langsung dari PKK setempat.
“Semua inovasi ini bertujuan agar produk tempe Loa Kulu semakin dikenal luas dan menambah pendapatan pengrajin,” jelasnya lebih lanjut.
Tempe Loa Kulu tak hanya populer secara lokal, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Kutai Kartanegara. Masyarakat bahkan sering mengungkapkan, “Berwisata ke Kutai Kartanegara belum sah tanpa mencicipi tempe Loa Kulu.”
Harga tempe dari Loa Kulu sangat terjangkau, mulai Rp 500 per buah. Untuk keripik tempe dengan berbagai rasa, harganya Rp 5 ribu untuk tiga buah.
Dengan harga yang ramah di kantong dan cita rasa yang khas, tempe Loa Kulu terus berkembang menjadi kebanggaan daerah sekaligus mendukung perekonomian masyarakat setempat. Inovasi yang dilakukan diharapkan menjadikan produk ini semakin dikenal luas.
(adv)