Sri Herlidawati. *(adv)

Portalsembilan.com, Kukar – Untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM), Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan Program Kredit Kukar Idaman (KKI). Program ini menawarkan pinjaman tanpa bunga yang dirancang untuk membantu pelaku usaha di Kukar mengembangkan usaha mereka, mengatasi kesulitan permodalan, dan meningkatkan daya saing di pasar yang lebih luas.
Sri Herlidawati, Analis Kerjasama dan Permodalan Pemkab Kukar, menyatakan bahwa tujuan utama dari program KKI adalah untuk memberikan akses ke modal yang lebih mudah tanpa harus khawatir dengan bunga.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan daya saing UMKM Kukar, baik di pasar lokal maupun global,” ungkap Sri.
Kemudahan Proses Pinjaman Tanpa Bunga
Sejak diluncurkan, lebih dari seribu pelaku usaha telah memanfaatkan fasilitas ini. Namun, Sri mengungkapkan bahwa pemanfaatan program ini masih belum maksimal.
“Kami menyadari bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum memanfaatkan program ini secara optimal. Oleh karena itu, kami terus melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang manfaat program ini,” jelas Sri.
Selain itu, pemanfaatan program KKI juga terkendala oleh terbatasnya pasar yang dimiliki oleh pelaku usaha.
“Jika pasar mereka masih terbatas, mereka merasa cukup dengan modal yang ada. Kami berusaha menciptakan pasar yang lebih optimal bagi produk-produk UMKM,” tambahnya.
Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Produk UMKM Kukar
Pemkab Kukar juga menyediakan pelatihan dan sertifikasi bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan memastikan produk tersebut memenuhi standar yang lebih tinggi.
“Pelatihan ini penting untuk membantu pelaku usaha agar produknya bisa bersaing di pasar yang lebih luas, baik secara lokal maupun global,” kata Sri.
Dana Rp18 Miliar untuk Program KKI Tahun 2024
Pada tahun 2024, Pemkab Kukar mengalokasikan dana sebesar Rp18 miliar untuk mendukung program ini, dengan pinjaman maksimal sebesar Rp25 juta per pelaku usaha.
“Kami ingin membantu UMKM dan IKM di Kukar untuk mengembangkan usaha mereka, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas pasar,” tutup Sri.
(adv/*ari)

