Portalsembilan.com, Samarinda – Kota Tepian jadi saksi semangat para generasi muda Kalimantan Timur melalui gelaran Kejuaraan 3×3 Bola Basket Piala Gubernur Kaltim 2024. Dimulai pada Rabu, 30 Oktober 2024, di BigMall Samarinda, ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga langkah besar dalam membangun fondasi atlet muda bermental juara.
Berlangsung hingga 3 November 2024, kejuaraan ini memikat perhatian dengan melibatkan berbagai kategori, mulai dari KU 12 MIX hingga kategori umum putra dan putri. Lebih dari itu, lonjakan peserta tahun ini menjadi sinyal positif. Contohnya, kategori SMA Putra berhasil mengumpulkan 56 tim, jumlah yang mencerminkan gairah luar biasa anak muda Kaltim terhadap olahraga bola basket.
Bagi Dispora Kaltim, kejuaraan ini adalah cerminan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan olahraga di kalangan pemuda. Sri Wartini, Pelaksana Harian Kepala Dispora Kaltim, menyebut kejuaraan ini lebih dari sekadar perebutan piala.
“Ini bukan sekadar turnamen. Kami ingin memastikan para atlet muda memiliki ruang untuk berkembang, mengasah kemampuan teknis, sekaligus membangun mental juang. Mereka tidak hanya bermain, tetapi juga belajar menghadapi tekanan dan menjaga sportivitas,” ujar Sri.
Yang menarik, kejuaraan ini juga dilengkapi pelatihan-pelatihan strategis. Fokusnya bukan hanya pada teknik permainan, tetapi juga manajemen tekanan di lapangan. Dispora percaya, aspek ini adalah kunci membentuk atlet yang tangguh.
Dispora Kaltim memiliki harapan besar dari penyelenggaraan kejuaraan ini. Ajang seperti Piala Gubernur dianggap sebagai salah satu jembatan untuk melahirkan generasi atlet yang mampu bersinar di tingkat nasional.
“Melalui turnamen ini, kami ingin melihat atlet-atlet berbakat lahir dari Kaltim. Bukan hanya untuk membawa nama daerah di pentas nasional, tetapi juga berkontribusi untuk Indonesia di kancah internasional,” kata Sri optimis.
Lebih dari Sekadar Pertandingan
Kejuaraan 3×3 Bola Basket Piala Gubernur Kaltim bukan hanya tentang siapa yang akan membawa pulang trofi, melainkan tentang bagaimana membangun karakter, mentalitas, dan semangat bertanding yang kokoh.
Melalui ajang ini, Samarinda menjadi saksi perjalanan para atlet muda. Di lapangan, mereka tak hanya berlomba, tetapi juga belajar tentang arti perjuangan dan sportivitas sejati. Dari sini, harapan baru untuk bola basket Indonesia pun mulai dirajut, dimulai dari Kaltim. (*)
(adv-dispora)