Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Dispora Kaltim *(adv)

Portalsembilan.com, Samarinda – Pemuda Kalimantan Timur (Kaltim) bakal kembali mendapatkan pembekalan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora) Kaltim pada tahun 2025 mendatang. Kali ini, tema yang diusung lebih segar dan relevan, yaitu tentang peran pemuda di era digital. Tema ini dipilih karena menyadari bahwa anak muda Kaltim adalah generasi yang tumbuh bersama teknologi dan media sosial, sebuah kekuatan yang jika dikelola dengan bijak, bisa menjadi modal besar bagi pembangunan daerah.
Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Dispora Kaltim, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membekali generasi muda Kaltim agar tidak hanya “melek teknologi” tetapi juga paham akan dampak dari dunia digital.
“Agenda sosialisasi akan kita lanjutkan lagi. Anggaran sudah dialokasikan untuk 2025, namun temanya akan berbeda,” tutur Hasbar.
Pada tahun 2024, Dispora Kaltim mengangkat bahaya narkoba sebagai isu utama dalam sosialisasi yang menjangkau empat kabupaten/kota. Namun, tahun depan, fokus ini beralih ke bahasan seputar teknologi dan media sosial yang semakin bebas, serta pengaruhnya terhadap kehidupan para pemuda.
Hasbar menegaskan bahwa era digital bukan hanya menawarkan kemudahan, tapi juga tantangan tersendiri. Menurutnya, banyak pemuda yang terjebak dalam arus informasi yang tidak tersaring.
“Media sosial seperti HP sering kali digunakan untuk mengakses berbagai informasi, baik positif maupun negatif. Penting bagi pemuda untuk memilah apa yang mereka konsumsi di media sosial,” jelasnya.
Hasbar menambahkan bahwa literasi digital menjadi kian relevan, terutama dengan posisi Kalimantan Timur sebagai penyangga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita ingin pemuda Kaltim punya karakter kuat dan kualitas unggul untuk mendukung pembangunan ini. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal karakter.”
Dispora Kaltim berharap, melalui sosialisasi ini, para pemuda Kaltim bisa lebih bijak dalam menggunakan teknologi, sekaligus lebih sadar akan dampaknya terhadap masyarakat. Ini bukan hanya tentang menjadi pemuda yang tech-savvy (paham teknologi), tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. (*)
(adv-dispora)

