Portalsembilan, TENGGARONG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, Arianto, mengakui bahwa kondisi geografis yang luas dan beragam di wilayah tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan status desa. Kabupaten Kutai Kartanegara, yang memiliki luas ribuan hektar, mencakup berbagai wilayah yang sulit dijangkau, termasuk desa-desa yang terletak di tengah danau dan kawasan terpencil.
“Kami menghadapi tantangan signifikan terkait aksesibilitas, terutama untuk desa-desa yang tidak memiliki jalan darat, seperti Desa Muara Enggelam yang terletak di tengah danau. Desanya sulit untuk dikembangkan menjadi Desa Mandiri karena keterbatasan infrastruktur yang ada,” jelas Arianto.
Ia menambahkan bahwa desa-desa dengan lokasi ekstrem mungkin hanya dapat mencapai status Desa Maju, karena untuk menjadi Desa Mandiri, akses jalan yang memadai sangat diperlukan.
Meski demikian, DPMD Kukar tetap berkomitmen untuk mendukung pengembangan desa-desa tersebut dengan memberikan fasilitas dasar, seperti listrik, air bersih, sekolah, dan layanan kesehatan. Beberapa desa terpencil juga telah mengakses layanan keuangan, seperti BRILink, yang memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhan finansial.
Arianto berharap pemerintah pusat dapat mempertimbangkan pemberian pengecualian bagi desa-desa dengan kondisi geografis yang menantang.
Dengan adanya kebijakan yang fleksibel ini, desa-desa yang telah memenuhi sebagian besar indikator IDM dapat memperoleh status Desa Mandiri, meskipun masih ada keterbatasan infrastruktur darat.
“Kami ingin memastikan semua desa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang,” ungkapnya. (*)
Adv/DPMD KUKAR

