Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Laisa Hamisa. *(adv)

Portalsembilan.com, BALIKPAPAN – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur membawa perubahan besar pada struktur demografis Balikpapan. Peningkatan jumlah penduduk disertai lonjakan kendaraan bermotor telah menimbulkan masalah kemacetan yang kian parah di jalan-jalan utama kota. Kondisi ini menciptakan tantangan tersendiri bagi pihak berwenang dalam mengelola mobilitas dan menunjang kelancaran aktivitas ekonomi warga.
Dalam pernyataannya, Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Laisa Hamisa, menyoroti bahwa peningkatan kendaraan terutama terlihat pada jalur penghubung antara pusat kota dan wilayah strategis, termasuk rute yang menuju IKN. Ia mengungkapkan bahwa kekurangan dalam perbaikan infrastruktur jalan selama beberapa tahun terakhir turut memicu permasalahan ini. “Setiap tahun, volume kendaraan terus bertambah, tetapi kapasitas jalan kita tidak mengalami perubahan signifikan. Ini menjadi penyebab utama kemacetan yang semakin tidak terkendali,” ujar Laisa, Kamis (30/1/2025).
Dampak dari kondisi ini dirasakan langsung oleh masyarakat. Perjalanan yang sebelumnya dapat ditempuh dalam waktu singkat kini memerlukan waktu lebih lama, terutama pada saat-saat puncak pagi dan sore hari. Keterlambatan yang terjadi tidak hanya mengganggu kenyamanan pengendara, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan efisiensi kegiatan ekonomi. Warga Balikpapan semakin merasakan bahwa waktu mereka terbuang sia-sia akibat kepadatan lalu lintas yang belum mendapatkan solusi nyata.
Menanggapi situasi ini, DPRD melalui Laisa mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk segera melakukan pemetaan secara menyeluruh terhadap titik-titik kemacetan. Laisa mengusulkan agar dilakukan evaluasi mendalam terhadap infrastruktur yang ada dan mencari solusi konkret, seperti pelebaran jalan di area kritis, pembangunan flyover untuk memperlancar arus kendaraan, serta pengembangan transportasi publik yang lebih terintegrasi dan efisien.
Lebih jauh, DPRD mengajak Pemkot untuk merancang kebijakan jangka pendek yang dapat segera mengurangi kepadatan lalu lintas. Beberapa langkah yang disarankan meliputi pembatasan kendaraan di jam-jam sibuk, penataan ulang rute lalu lintas, dan penguatan sistem transportasi umum. Menurut Laisa, tindakan-tindakan ini sangat penting agar kemacetan tidak menghambat perkembangan Balikpapan sebagai kota penyangga IKN dan tetap mendukung aktivitas ekonomi yang terus berkembang.
Diharapkan, dengan kerja sama yang solid antara Pemkot, DPRD, dan semua pemangku kepentingan, solusi efektif dapat segera diterapkan untuk mengembalikan kelancaran mobilitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Balikpapan. (Yud/ADV/DPRD Balikpapan)

