Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Iim.

Portalsembilan.com, BALIKPAPAN – Peringatan Hari Kartini tak sekadar seremoni tahunan. Bagi Anggota DPRD Kota Balikpapan, Iim, momen ini menjadi pengingat akan pentingnya posisi perempuan, khususnya para ibu, dalam membangun fondasi generasi masa depan Indonesia.
Dalam keterangannya kepada awak media, Senin (21/4/2025), Iim menyampaikan bahwa R.A. Kartini telah meletakkan dasar penting tentang emansipasi dan kesetaraan perempuan di bidang pendidikan. Nilai perjuangan ini, kata dia, harus terus diperkuat, terutama dalam konteks pembangunan sumber daya manusia di era modern.
“Kartini berjuang agar perempuan bisa mendapatkan pendidikan. Nah, sekarang perjuangan itu harus dilanjutkan. Karena perempuan, khususnya ibu, adalah tokoh sentral dalam membentuk karakter anak-anak yang kelak akan memimpin bangsa ini,” ucapnya.
Iim menyebutkan bahwa dalam banyak kasus, keberhasilan seseorang sering kali ditentukan oleh bagaimana ia dibesarkan dalam keluarga. Seorang ibu, menurutnya, memainkan peran yang sangat besar dalam hal ini.
“Generasi unggul tidak lahir dari sekolah saja. Pendidikan pertama itu dimulai di rumah, dari ibu. Kalau ingin anak-anak kita jadi cerdas, sehat, dan berakhlak baik, ya ibunya juga harus dibekali dengan ilmu dan keterampilan yang mumpuni,” ujar Iim.
Ia pun menyoroti pentingnya literasi domestik yang harus dimiliki oleh seorang ibu. Hal itu mencakup pemahaman dasar tentang gizi, kesehatan anak, pendidikan karakter, hingga pengelolaan keuangan rumah tangga.
“Bukan hanya pintar di dapur, tapi juga paham nilai-nilai moral, tahu soal nutrisi anak, tahu bagaimana mendidik anak yang kritis dan santun. Itu semua dibutuhkan untuk generasi masa depan,” jelasnya.
Politisi PKS itu mengungkapkan bahwa dalam rapat-rapat dewan, ia terus mendorong agar pemerintah kota memberikan dukungan yang lebih konkret terhadap program pemberdayaan perempuan, khususnya ibu rumah tangga.
Ia juga menyarankan agar pemerintah mengembangkan pusat pelatihan perempuan di tiap kecamatan, agar pembelajaran bisa lebih merata dan menyentuh akar permasalahan di masyarakat.
“Kita butuh perempuan-perempuan tangguh yang bisa menjadi guru, dokter, manajer keuangan, sekaligus motivator di rumahnya. Kalau kita siapkan itu mulai sekarang, maka 2045 nanti kita benar-benar bisa melihat generasi emas yang tangguh,” tegasnya.
Mengakhiri keterangannya, Iim berharap Hari Kartini tahun ini bukan hanya menjadi ajang peringatan sejarah, tetapi juga momentum introspeksi dan penguatan visi untuk masa depan. (ADV/DPRD Balikpapan)

