Portalsembilan.com, Samarinda – Di bawah bendera Kalimantan Timur, deretan medali berkilauan menjadi bukti kerja keras anak-anak muda yang bertarung di ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra Popnas) 2024 di Kendari. Namun, di balik sorak sorai kemenangan, ada narasi yang lebih dalam: perjalanan panjang untuk mencetak generasi atlet yang tak hanya berprestasi di podium, tetapi juga memiliki mental juara sejati.
Pada Senin pagi (25/11/2024), suasana di halaman Kadrie Oening Tower, Samarinda, dipenuhi energi positif. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman, menyampaikan apresiasinya kepada para atlet yang berhasil membawa pulang 37 medali—12 emas, 17 perak, dan 8 perunggu. Tapi, di balik ucapan selamat itu, ada pesan mendalam yang ia sampaikan.
“Prestasi ini bukan sekadar angka atau jumlah medali. Ini adalah hasil kerja keras, dan lebih penting lagi, ini adalah pijakan awal untuk mimpi yang lebih besar,” ujar Rasman, yang menyebut evaluasi sebagai kunci untuk menjaga momentum ini.
Bagi Rasman, tantangan sesungguhnya adalah konsistensi. “Pra Popnas adalah awal, tapi Popnas 2025 adalah panggung utama,” tambahnya. Ia menyadari, kemenangan di masa kini hanya akan berarti jika diikuti oleh peningkatan kemampuan para atlet di masa depan.
Bukan hanya soal teknik dan strategi, Kaltim kini berfokus pada pengembangan mental juara para atlet. Rasman menggarisbawahi bahwa olahraga adalah tentang daya tahan—bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental.
“Para atlet harus siap menghadapi tekanan yang lebih besar. Di Popnas nanti, mereka tidak hanya bersaing di lintasan atau lapangan, tetapi juga di arena mentalitas yang penuh tantangan,” tegasnya.
Dispora Kaltim sudah menyusun langkah konkret, mulai dari pelatihan intensif hingga kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan fasilitas terbaik bagi para atlet. Semua ini dirancang untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya siap bertanding, tetapi juga siap menang.
Kesuksesan di Pra Popnas ini, menurut Rasman, adalah hasil kerja bersama. Para pelatih, ofisial, hingga dukungan dari masyarakat menjadi elemen penting dalam keberhasilan ini. Namun, ia menekankan bahwa sinergi ini tidak boleh berhenti.
“Ini bukan pekerjaan satu atau dua pihak. Jika kita ingin menjadi kekuatan besar di Popnas 2025, semua harus berperan,” ujarnya.
Dispora Kaltim juga berharap bahwa prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Kaltim untuk terus bermimpi besar. Dengan dukungan yang berkelanjutan, Kaltim optimistis bisa melahirkan atlet-atlet yang tak hanya berjaya di level nasional, tetapi juga mampu bersinar di pentas internasional.
Popnas 2025 sudah di depan mata. Namun, bagi Kaltim, targetnya lebih dari sekadar menambah koleksi medali. Ini adalah tentang mencetak warisan olahraga—generasi atlet yang menginspirasi dan membawa nama baik daerah di panggung besar.
“Medali memang penting, tetapi yang lebih penting adalah membentuk karakter, disiplin, dan mental juara yang akan melekat sepanjang hidup mereka,” kata Rasman menutup sambutannya. (*)
(adv/dispora)