Portalsembilan.com, Kukar – Keputusan Ayu Pratiwi untuk beralih dari dunia perbankan ke dunia kuliner membawa angin segar bagi dunia UMKM di Tenggarong. Dikenal melalui usaha Croffeloon, yang menyajikan croffle dengan harga terjangkau dan cita rasa internasional, Ayu berhasil membuktikan bahwa sebuah bisnis kuliner dapat berkembang pesat jika dibangun dengan tekad dan passion yang kuat. Croffeloon yang ia rintis sejak 2021 kini menjadi pilihan camilan yang digemari banyak orang.
Ayu, yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai bank BUMN, mengaku bahwa keputusan untuk berhenti dari pekerjaan tetapnya bukanlah hal yang mudah. Namun, rasa cinta pada dunia kuliner dan keinginan untuk memiliki bisnis sendiri membawanya pada keputusan besar tersebut.
“Saya memang berpikir untuk tetap memiliki penghasilan setelah resign. Kemudian, saya melihat peluang usaha melalui Instagram yang cocok dengan minat saya, yaitu croffle,” kata Ayu.
Meski pada awalnya ia merasa takut, berbekal semangat dan tekad, ia memutuskan untuk terjun ke dunia kuliner dan membuka usaha Croffeloon.
Dengan modal yang tidak besar, Ayu memulai usaha ini dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya. Ia memilih untuk menjual croffle karena melihat potensi pasar yang besar namun belum banyak pesaing di Tenggarong.
“Kami bisa menawarkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang belum banyak dijual di Tenggarong. Selain itu, harga yang kami tawarkan sangat terjangkau bagi masyarakat,” jelas Ayu.
Croffeloon hanya menjual croffle dengan harga Rp 6.000 per pcs, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di mall besar, tetapi tetap mengutamakan kualitas.
Salah satu faktor yang membuat Croffeloon semakin digemari adalah kualitas rasa yang tidak kalah dengan produk sejenis yang dijual di kota-kota besar.
“Meskipun kami berada di Tenggarong, kami tetap menjaga kualitas rasa agar konsumen puas.” kata Ayu.
Selain itu, cara penyajian yang khas dan menarik membuat pengunjung merasa mendapatkan pengalaman kuliner yang berbeda.
“Di Tenggarong, saya bisa dibilang masih satu-satunya yang jual croffle. Jadi, kami bisa menawarkan sesuatu yang baru,” kata Ayu, menjelaskan keunikan produk yang ia jual.
Tidak hanya itu, setiap kali ada event besar, seperti Car Free Day atau event di Simpang Odah Etam, Croffeloon selalu laris manis.
“Alhamdulillah, setiap kali ada event, produk kami selalu habis terjual, bahkan bisa lebih dari 200 pcs dalam sehari,” ujar Ayu.
Ayu berharap agar pemerintah dapat terus memberikan dukungan kepada UMKM, terutama dalam bentuk fasilitas atau akses yang memudahkan pengusaha kecil seperti dirinya.
“Saya berharap pemerintah bisa terus mendukung UMKM, salah satunya dengan menyediakan fasilitas lapak jualan gratis seperti yang sudah diberikan di CFD dan Simpang Odah Etam,” tambahnya.
(adv/*ari)