Portalsembilan.com, Kukar – Foma, brand aksesoris handmade yang didirikan oleh Marina Khopipah, telah sukses menembus pasar aksesoris dengan kualitas terbaik dan desain eksklusif. Brand ini kini menjadi pilihan utama bagi perempuan muda yang menginginkan aksesoris yang tidak hanya stylish, tetapi juga mengandung nilai seni yang unik. Foma menawarkan produk-produk seperti scrunchie, headband, hingga keychain, yang seluruhnya diproduksi dengan sentuhan tangan dan menggunakan bahan berkualitas tinggi.
Foma berdiri dengan visi untuk menggabungkan kreativitas dan kualitas dalam setiap produk yang dihasilkan. Marina, sebagai pendiri Foma, berkomitmen untuk menciptakan aksesoris yang dapat bertahan lama dan tidak terpengaruh oleh tren yang hanya bersifat sementara.
“Kami ingin memberikan produk yang bisa digunakan bertahun-tahun, bukan hanya mengikuti mode sementara,” jelas Marina.
Setiap aksesoris yang dibuat tidak hanya memiliki keindahan, tetapi juga memberikan rasa nyaman dan eksklusif bagi penggunanya.
Salah satu nilai yang menjadi keunggulan Foma adalah prinsip eksklusivitas yang mereka pegang teguh. Dengan menawarkan produk-produk limited edition, Foma berhasil menciptakan kesan unik bagi konsumennya. Produk seperti scrunchie dan headband yang mereka tawarkan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 25.000, namun dengan kualitas yang setara dengan produk-produk ternama.
Penggunaan Media Sosial sebagai Alat Pemasaran Utama
Foma sangat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka, terutama Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Melalui konten-konten kreatif dan visual menarik, Foma berhasil menarik perhatian audiens muda yang gemar mencari aksesoris dengan desain yang berbeda dari yang ada di pasaran.
“Media sosial adalah sarana yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas. Feedback positif dari pelanggan dan kolaborasi dengan influencer lokal sangat membantu dalam memperluas jangkauan pasar.” Ungkap Marina.
Foma juga memperluas jaringan mereka dengan bekerja sama dengan beberapa influencer lokal di Tenggarong untuk menarik perhatian lebih banyak konsumen. Dengan pemasaran yang lebih personal dan berbasis pada testimoni pelanggan, Foma berhasil membangun hubungan lebih dekat dengan audiens mereka.
Kontribusi Foma terhadap Ekonomi Kreatif di Tenggarong
Bagi Marina, Foma bukan hanya tentang menjual aksesoris, tetapi juga tentang memberi kontribusi pada ekonomi kreatif di Tenggarong.
“Kami ingin Foma menjadi bagian dari ekonomi kreatif yang berkelanjutan, memberikan inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk berinovasi, dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambah Marina.
Dengan terus mengembangkan produk dan memperbaiki strategi pemasaran, Foma siap untuk terus tumbuh dan memberikan dampak positif pada komunitas kreatif di Tenggarong.
Dengan kualitas produk yang sangat diperhatikan, Foma telah menjadi brand yang tidak hanya diingat karena aksesorisnya yang unik, tetapi juga karena semangat inovatif yang mereka bawa dalam dunia bisnis.
(adv/*ari)