portalsembilan.com TENGGARONG – Pendidikan kesehatan reproduksi tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan atau tenaga medis, tetapi juga keluarga. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar) menekankan bahwa orang tua memegang peran penting dalam mengenalkan konsep kesehatan reproduksi pada anak sejak usia dini.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) DP2KB Kukar, Sri Lindawati, menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi adalah bagian integral dari perkembangan anak. Ia mengungkapkan bahwa orang tua perlu memberikan pengetahuan dasar mengenai perubahan fisik tubuh, serta bagaimana menjaga kesehatan tubuh dengan cara yang benar.
“Orang tua harus menjadi sumber informasi pertama bagi anak, terutama terkait dengan kesehatan tubuh dan reproduksi. Jika anak dididik dengan pengetahuan yang benar sejak dini, mereka akan tumbuh dengan pemahaman yang sehat dan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan,” ujar Sri.
Sri menambahkan bahwa pendekatan yang digunakan harus disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak-anak usia dini, pengajaran bisa dimulai dengan hal-hal sederhana seperti menjaga kebersihan tubuh. Sedangkan untuk remaja, edukasi harus lebih mendalam, termasuk perubahan fisik saat pubertas, pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, serta risiko dari perilaku yang tidak sehat.
Sri juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengurangi pengaruh buruk dari media sosial yang sering kali menyebarkan informasi keliru terkait kesehatan reproduksi. DP2KB Kukar, lanjutnya, akan terus mengadakan pelatihan kepada orang tua agar mereka dapat menyampaikan informasi ini dengan cara yang mudah dipahami anak-anak.
Dengan adanya pendidikan kesehatan reproduksi yang baik di keluarga, diharapkan anak-anak di Kukar bisa terhindar dari masalah kesehatan seperti kehamilan remaja dan infeksi menular seksual, serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tubuh mereka. (*)
Adv/Diskominfo Kukar