Portalsembilan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu penghasil utama ikan di Kalimantan Timur. Dengan adanya lima desa yang berfokus pada budidaya ikan nila, daerah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan dan mendukung ketahanan pangan regional.
Penetapan lima desa ini sebagai sentra budidaya ikan nila dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 16 Tahun 2022 tentang pengembangan kampung budidaya perikanan. Kabupaten Kutai Kartanegara pun dinobatkan sebagai wilayah strategis untuk budidaya ikan nila.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara, Muslik, menjelaskan bahwa kawasan budidaya tersebut terpusat di Kecamatan Loa Kulu, yang juga dikenal sebagai kawasan Minapolitan.
“Kami sangat bersyukur karena Kukar telah ditetapkan sebagai kawasan budidaya ikan nila,” ujarnya.
Lima desa yang telah lama dikenal sebagai pusat budidaya ikan nila di Kecamatan Loa Kulu meliputi Desa Rempanga, Sepakat, Ponoragan, Loa Kulu Kota, dan Jembayan. Menurut Muslik, selain ikan nila, desa-desa tersebut juga mengembangkan budidaya ikan lain, seperti ikan mas.
“Desa-desa ini sudah lama menggeluti budidaya ikan nila, tetapi mereka juga mengembangkan budidaya ikan lain, seperti ikan mas,” tambahnya.
Muslik menegaskan bahwa dengan adanya dukungan dari KKP, pihaknya siap memberikan berbagai bantuan kepada kelompok-kelompok perikanan di Loa Kulu. Bantuan tersebut meliputi sarana dan prasarana, pakan ikan, bibit, serta alat untuk pengelolaan pakan ikan secara mandiri. “Pengelolaan pakan ikan secara mandiri akan membantu mengatasi masalah harga pakan yang fluktuatif,” jelasnya.
Sebagai salah satu penyumbang terbesar hasil perikanan di Kalimantan Timur, Kabupaten Kukar berperan penting dalam memenuhi kebutuhan ikan di berbagai daerah, seperti Samarinda, Balikpapan, dan Banjarmasin.
“Sekitar 60 persen hasil perikanan disuplai ke berbagai daerah di Kaltim dan Kalsel, menjadikan Kukar sebagai salah satu penyedia pangan terbesar di kawasan ini,” tutup Muslik.
(ADV DKP KUKAR)