Portalsembilan,Tenggarong – Tari Gandrung Banyuwangi menjadi ikon budaya di Kutai Kartanegara (Kukar) dan kerap tampil dalam berbagai acara penting. Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya dan menarik minat generasi muda.
Seksi Kesenian Paguyuban Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Kukar, Supiyan, menjelaskan Tari Gandrung ditampilkan oleh penari laki-laki dan perempuan dengan busana khas dan iringan musik meriah. Keunikannya terletak pada sosok panjak yang menghadirkan unsur lucu dalam pertunjukan.
“Tari Gandrung tidak lengkap tanpa panjak yang memberikan efek lucu pada setiap pertunjukan,” ujar Supiyan, Senin (3/6/2024).
Ikawangi Kukar aktif dalam melestarikan budaya ini dengan membuka kursus tari gratis bagi siapa pun yang tertarik. Upaya ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, termasuk bantuan dana dan peralatan kesenian.
“Pengembangan tari gandrung di Kukar meliputi Tenggarong hingga Palaran Samarinda,” kata Supiyan.
Antusiasme masyarakat Kukar terhadap Tari Gandrung sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan untuk menampilkan tarian ini dalam berbagai acara.
“Semangat anak-anak semakin berkobar-kobar saat melihat Tari Gandrung ditampilkan,” ungkap Supiyan.
Dispar Kukar turut mendukung pengembangan Tari Gandrung dengan memfasilitasi pertunjukannya dalam berbagai event.
“Setiap tahun ketika ada event yang digelar Dispar, selalu melibatkan kesenian gandrung tersebut,” ujar Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda.
Upaya pelestarian Tari Gandrung di Kukar diharapkan dapat menjaga budaya lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pertunjukan seni.
“Kami berharap kesenian gandrung kedepan tetap dilestarikan di Kukar, karena ini merupakan bagian menjaga kebudayaan yang ada di Indonesia,” kata Zikri.
Dengan pelestarian berkelanjutan, Tari Gandrung Banyuwangi di Kukar dapat terus menjadi ikon budaya yang mendunia.
ADV/Dispar Kukar

