Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong, Suparman, mengumumkan bahwa lembaganya telah menyiapkan serangkaian langkah strategis yang matang untuk menyambut Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kamis (24/12/2025). Fokus perhatian terpusat pada dua hal utama menjaga keamanan yang ketat di dalam lingkungan Lapas dan memastikan hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menikmati perayaan melalui pemberian remisi dan layanan kunjungan keluarga dapat terlaksana dengan lancar dan adil.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada media di Kantor Lapas Tenggarong, Suparman memberikan data rinci mengenai WBP yang beragama Kristen/Katolik yang akan merayakan Natal. Berdasarkan catatan per tanggal (24/12/2025), jumlah WBP beragama Kristen/Katolik di Lapas Tenggarong mencapai 158 orang dengan rincian 110 orang adalah narapidana (yang telah dijatuhi hukuman tetap) dan 48 orang adalah tahanan (yang masih dalam proses persidangan atau penentuan hukuman).
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 93 orang telah kami usulkan untuk mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya Natal 2025,” ungkap Suparman dengan nada yang jelas dan transparan.
Dia menjelaskan bahwa pengusulan remisi ini tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan melalui proses yang terstruktur dan terhubung langsung dengan pusat data di Jakarta.
“Semua pengusulan remisi kami lakukan melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang terkoneksi langsung dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di Jakarta. Hal ini bertujuan untuk memastikan transparansi, akurasi, dan menghindari pelanggaran atau kecurangan dalam proses pengusulan,” katanya.
Suparman juga menekankan bahwa setiap WBP yang diusulkan untuk remisi telah memenuhi semua syarat yang ditetapkan oleh peraturan.
“Syaratnya antara lain, telah menjalani pidana selama minimal 6 bulan sebelum pemberian remisi, memiliki catatan kelakuan baik selama berada di Lapas, dan tidak sedang menjalani hukuman disiplin atau tercatat di Register F yang merupakan daftar WBP yang memiliki kelakuan buruk,” jelasnya. Dia menambahkan bahwa tim penilai di Lapas Tenggarong telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap calon penerima remisi untuk memastikan mereka memang layak mendapatkan keistimewaan tersebut.
Selain remisi, Lapas Tenggarong juga telah menyiapkan layanan kunjungan keluarga yang khusus untuk WBP beragama Kristen/Katolik pada hari Natal. Suparman menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk tim layanan khusus yang akan bertugas selama acara kunjungan, dengan tujuan agar proses berjalan lancar, teratur, dan nyaman bagi kedua pihak baik WBP maupun keluarga yang mengunjungi.
“Yang berbeda tahun ini, layanan kunjungan ini memiliki fasilitas pendaftaran secara online yang kami siapkan untuk memudahkan masyarakat. Jangan khawatir, pendaftarannya sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya apapun,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa sistem pendaftaran online telah diaktifkan sejak (20/12/2025) dan dapat diakses melalui situs resmi Lapas Tenggarong atau aplikasi layanan publik yang telah disiapkan.
“Untuk hari Natal, layanan kunjungan ini hanya dikhususkan bagi WBP yang beragama Kristen/Katolik saja, dan akan dilaksanakan hanya pada tanggal 25 Desember nanti mulai dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WITA,” tambahnya.
Salah satu poin penting yang selalu ditegaskan Suparman adalah mengenai kebijakan tidak memungut biaya dalam setiap layanan yang diberikan.
“Seluruh jenis layanan yang kami berikan kepada WBP dan masyarakat baik itu pendaftaran kunjungan, proses pengusulan remisi, maupun layanan lain tidak dipungut biaya sama sekali. Semuanya gratis, karena ini adalah hak WBP dan kewajiban kami sebagai lembaga pemasyarakatan untuk memberikan pelayanan yang adil dan layak,” tegasnya.
Dia juga memberikan peringatan tegas kepada masyarakat terkait potensi pelanggaran yang mungkin terjadi dalam proses layanan.
“Jika ada masyarakat yang menemukan indikasi pelanggaran oleh petugas Lapas seperti meminta uang, fasilitas yang tidak sesuai, atau perilaku yang tidak profesional jangan ragu untuk melaporkan kepada kami melalui kontak layanan aduan resmi Lapas Tenggarong,” katanya. Suparman menjelaskan bahwa kontak aduan tersebut dapat diakses melalui telepon, pesan singkat, atau form yang tersedia di situs resmi Lapas, dan setiap laporan akan ditindaklanjuti dengan cepat dan tegas.
“Kami sangat menghargai dukungan masyarakat dalam memantau pelayanan kami. Dengan kerja sama antara Lapas dan masyarakat, kita bisa membangun lingkungan pemasyarakatan yang lebih baik, yang tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga memberikan kesempatan bagi WBP untuk membaik dan kembali ke masyarakat sebagai warga yang bermanfaat,” imbuh Suparman.
Menjelang hari Natal, suasana di Lapas Tenggarong juga mulai terasa meriah meskipun masih dalam batasan keamanan. Tim Lapas telah menyiapkan ruang khusus untuk acara ibadah Natal bagi WBP beragama Kristen/Katolik, lengkap dengan dekorasi sederhana yang mencerminkan semangat perayaan.
“Kami ingin WBP juga bisa merasakan nuansa Natal, bahkan ketika mereka berada di dalam Lapas. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk membina mereka secara mental dan spiritual,” tambahnya.
Dengan semua langkah yang telah disiapkan, Suparman optimistis bahwa Lapas Tenggarong dapat menyambut Nataru dengan aman, damai, dan penuh makna.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan di dalam Lapas sekaligus memastikan hak WBP untuk menikmati perayaan terpenuhi. Semoga hari Natal dan Tahun Baru ini menjadi waktu yang berarti bagi semua orang, termasuk WBP yang sedang menjalani pidana di Lapas kita,” pungkasnya.
(Yeni Adhayanti)

