Portalsembilan.com, Kutai Timur – Sore hari Minggu (21/12/2025), suasana di PBR Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, terhenti sejenak ketika hujan lebat yang disertai petir dan guntur keras melanda wilayah tersebut. Tidak lama kemudian, warga sekitar terkejut ketika menemukan tiga orang tergeletak di bawah pohon dengan kondisi tidak menyenangkan diduga tersambar petir. Namun, kecemasan warga segera mereda ketika Piket Pos Pelayanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026 Polsek Bengalon bergerak dengan kecepatan luar biasa untuk menindaklanjuti laporan dan mengevakuasi para korban ke tempat yang aman.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, ketika hujan mulai turun dengan intensitas tinggi dan kilatan petir menyinari langit secara terus-menerus. Berdasarkan keterangan saksi mata yang ada di lokasi, ketiga korban masing-masing berinisial GS (47 tahun), IF (45 tahun), dan FPS (12 tahun) sedang berteduh di bawah pohon besar di tepi jalan karena tiba-tiba hujan. Tiba-tiba, sebuah kilatan petir yang terang menyambar pohon tersebut, diikuti dengan suara guntur yang sangat keras yang membuat warga di sekitar terkejut.
“Setelah kilatan petir itu, saya melihat asap muncul dari bawah pohon. Saya segera mendekat dan menemukan ketiga orang itu tergeletak, beberapa bagian tubuhnya terlihat terbakar. Saya langsung memanggil tetangga dan menghubungi kepolisian,” ceritakan Siti, seorang saksi yang tinggal di dekat lokasi kejadian.
Setelah menerima laporan dari warga sekitar pukul 16.10 Wita, personel piket Pos Pelayanan Nataru Polsek Bengalon tidak membuang waktu. Mereka langsung menuju lokasi kejadian dengan kendaraan patroli yang disiapkan khusus untuk situasi darurat. Dalam perjalanan, mereka juga menghubungi tenaga kesehatan Puskesmas Sepaso dan Satpol PP Kecamatan Bengalon untuk meminta bantuan.
“Kita tahu bahwa dalam situasi darurat seperti ini, waktu sangat berharga. Jadi, kami segera bergerak tanpa ragu, sambil menghubungi pihak terkait untuk membantu evakuasi dan penanganan medis,” jelas Brigadir Rizky, salah satu personel piket yang pertama tiba di lokasi.
Ketika tiba di lokasi, personel Polsek Bengalon bersama dengan tenaga kesehatan, Satpol PP, serta Pramuka dan warga setempat segera melakukan tindakan pertama, memeriksa kondisi korban dan memberikan pertolongan pertama. Berdasarkan pemeriksaan awal tim medis, para korban mengalami luka bakar pada bagian tubuh yang berbeda-beda GS mengalami luka bakar di kaki dan pinggul, IF di punggung dan lengan, sedangkan FPS yang paling muda mengalami luka bakar ringan di tungkai bawah. Meskipun kondisi mereka cukup lemah, para korban masih sadar dan bisa memberikan keterangan singkat tentang apa yang terjadi.
Setelah memberikan pertolongan pertama, para korban segera dilarikan ke Puskesmas Bengalon menggunakan ambulans yang telah tiba di lokasi. Seluruh proses evakuasi berjalan cepat dan lancar, tanpa ada kendala apapun, berkat kerja sama yang erat antara semua pihak yang terlibat.
“Kami merasa lega karena proses evakuasi berjalan lancar. Korban sudah mendapatkan penanganan medis yang tepat di Puskesmas, dan kondisi mereka saat ini sudah lebih stabil,” ujar Kapolsek Bengalon AKP Asriadi, yang juga tiba di lokasi untuk memantau penanganan kejadian.
Ia menjelaskan bahwa kejadian tersambar petir ini kemungkinan disebabkan oleh keberadaan pohon yang tinggi di lokasi tersebut, yang menjadi target mudah bagi petir saat cuaca ekstrem.
“Pohon yang tinggi seringkali menjadi target petir karena berada di posisi tertinggi di sekitar. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk berteduh di bawah pohon saat hujan disertai petir. Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua,* jelasnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolres Kutai Timur AKBP Fauzan Arianto segera mengapresiasi kesigapan yang ditunjukkan oleh personel Pos Pelayanan Nataru Polsek Bengalon dalam merespons laporan masyarakat.
“Ini merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat selalu siap membantu dalam situasi apapun, terutama saat darurat. Respon cepat personel ini sangat penting, karena bisa menentukan selamat atau tidaknya korban. Saya bangga dengan kerja keras jajaran Polsek Bengalon,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima sore hari itu.
Selain mengapresiasi, AKBP Fauzan juga turut prihatin atas kejadian yang menimpa ketiga warga tersebut dan memberikan himbauan penting kepada seluruh masyarakat Kutai Timur.
“Kami mengingatkan masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat cuaca ekstrem seperti hujan disertai petir. Jangan berteduh di bawah pohon, dekat menara listrik, atau tempat terbuka lainnya. Utamakan keselamatan diri dan segera mencari tempat yang aman, seperti rumah yang kuat atau gedung bertingkat. Jika terjadi kondisi darurat apapun, segera hubungi kepolisian melalui pos polisi terdekat atau layanan Call Center 110 yang siaga 24 jam,” tutupnya.
Sampai berita ini ditulis, ketiga korban masih sedang menerima penanganan medis di Puskesmas Bengalon. Tim dokter menyatakan bahwa kondisi mereka sudah lebih stabil, meskipun beberapa korban membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk luka bakar yang dialaminya. Warga sekitar juga menyampaikan doa agar ketiga korban segera sembuh dan kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua orang tentang pentingnya kesadaran akan keselamatan selama cuaca ekstrem, terutama menjelang perayaan Nataru yang diharapkan penuh kebahagiaan.
(Yeni Adhayanti)

