Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Kejadian yang menyedihkan melanda perairan Sungai Mahakam, Desa Separi Kampung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Jumat (19/12/2025) pukul 18.00 WITA. Seorang pria bernama MNP (20) tenggelam setelah perahu yang dinaikinya terbalik tepat pada saat azan Maghrib berkumandang, dan sampai saat ini korban masih dalam proses pencarian oleh Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan) Kukar beserta relawan lokal.
Kronologi kejadian dimulai ketika warga Separi Kampung melihat MNP sedang berada di atas perairan dengan kondisi pingsan di dalam perahu. Tanpa ragu, warga segera berusaha mendekati untuk memberikan bantuan. Namun, pada saat yang sama azan Maghrib mulai terdengar, tiba-tiba perahu tersebut terbalik akibat arus sungai yang cukup deras. Korban yang sudah tidak mampu bergerak tidak bisa melawan arus dan tenggelam ke dalam kedalaman Sungai Mahakam yang terkenal dengan arusnya yang seringkali tidak menentu.
Setelah mendapatkan laporan darurat dari warga, Damkarmatan Kukar segera merespons dengan kecepatan maksimal. Mereka mengerahkan empat personel berpengalaman, Edlan Tedja Kusuma, M. Andika, Moh. Apri Uniansyah, dan Nurdiansyah. Personel ini berangkat dengan membawa peralatan penanganan laka air yang lengkap, antara lain kajama (alat penyelam ringan) dan rubber boat (perahu karet) untuk memudahkan proses pencarian dan evakuasi. Dalam perjalanan ke lokasi, tim juga berkoordinasi erat dengan dua tim relawan lokal, yaitu Redkar Separi Kampung dan Redkar Embalut, yang langsung turut berpartisipasi aktif dalam pencarian korban.
Kepala Damkarmatan Kukar, Fida Hurasani, yang secara langsung memantau proses penanganan dari posko koordinasi yang dibentuk di lokasi, menjelaskan tantangan yang dihadapi tim selama pencarian.
“Kita bergerak secepat kilat setelah mendapatkan info. Kondisi perairan pada saat itu cukup menantang karena arus cukup deras dan cahaya mulai memudar seiring waktu malam tiba,” ujar Fida. Dia menambahkan, “Namun, dengan kerja sama yang erat antara Damkarmatan dan Redkar, kita mampu menjalankan pencarian dengan teratur dan terarah, meskipun setiap menit yang berlalu membuat kita semakin khawatir terhadap nasib korban.”
Proses pencarian yang berlangsung beberapa jam penuh membutuhkan dedikasi yang luar biasa dari seluruh personel dan relawan. Mereka bekerja tanpa lelah, memindai setiap sudut perairan yang dicurigai menjadi tempat korban tenggelam. Meskipun tidak ada kendala signifikan yang dihadapi dalam hal peralatan atau koordinasi, kondisi alam yang semakin gelap dan arus sungai yang terus bergerak menjadi tantangan tersendiri yang membuat proses pencarian semakin sulit. Sampai saat laporan ini dibuat, tim masih terus melakukan upaya untuk menemukan MNP dan memberikan rasa hormat kepada korban serta keluarga yang ditinggalkan.
Setelah beberapa jam bekerja keras, Fida Hurasani mengapresiasi penuh dedikasi dan keberanian seluruh personel Damkarmatan dan relawan Redkar yang terlibat.
“Saya sangat bangga dengan semangat kepedulian yang ditunjukkan oleh tim. Mereka bekerja tanpa pamrih, bahkan mengorbankan waktu Maghrib yang seharusnya adalah waktu untuk beribadah, hanya untuk mencari korban. Ini adalah bukti bahwa kita bukan hanya petugas darurat, tapi juga sesama manusia yang peduli dengan nasib sesama,” tegasnya. Dia menambahkan bahwa tim akan terus melakukan pencarian sampai korban ditemukan, karena itu adalah kewajiban mereka terhadap keluarga dan masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Fida Hurasani juga mengeluarkan pesan penting dan pengingat kepada seluruh masyarakat Kukar, terutama yang sering beraktivitas di sekitar perairan.
“Sungai Mahakam adalah bagian tak terpisah dari kehidupan masyarakat Kukar, tapi kita harus selalu menghargai kekuatan alamnya. Jangan pernah beraktivitas di perairan sendirian, terutama saat kondisi tubuh tidak sehat atau cuaca tidak mendukung,” katanya. Dia juga mengimbau agar warga tidak mencoba menyelamatkan sendiri jika ada orang yang terjatuh atau tenggelam, karena hal itu berisiko menambah korban. “Segera hubungi Damkarmatan atau relawan darurat yang memiliki peralatan dan pengetahuan yang cukup untuk menangani situasi darurat,” pesan dia.
Kejadian laka air ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di sekitar perairan, serta peran krusial sinergi antara instansi pemerintah dan relawan masyarakat dalam memberikan bantuan saat darurat. Damkarmatan Kukar juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan personelnya dalam penanganan laka air, termasuk melatih mereka lebih intensif dalam penyelaman dan penanganan situasi di perairan, agar dapat memberikan layanan yang lebih cepat, efektif, dan aman di masa depan. Seluruh pihak berharap bahwa korban segera ditemukan, sehingga keluarga bisa memberikan pemakaman yang layak dan menemukan kedamaian.
(Yeni Adhayanti)

