Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Sejarah baru pendidikan tinggi seni di Kalimantan Timur tercatat pada Senin (15/9/2025) dengan digelarnya kuliah perdana mahasiswa baru Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta di Tenggarong. Acara ini sekaligus menjadi tonggak perintisan berdirinya Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kalimantan Timur yang dihelat di Gedung Museum Mulawarman, Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Sebanyak 49 mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 resmi memulai perkuliahan yang terbagi dalam empat program studi unggulan, yakni Tari, Etnomusikologi, Kriya, serta Film dan Televisi. Kehadiran PSDKU ini diharapkan memperkuat ekosistem pendidikan seni di Bumi Etam sekaligus membuka akses lebih luas bagi generasi muda Kalimantan Timur untuk menimba ilmu budaya tanpa harus menempuh pendidikan jauh ke Pulau Jawa.
Acara peresmian dihadiri oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur, H. Muhammad Sirajudin, S.PMH, yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kerja sama strategis antara Pemprov Kaltim dengan ISI Yogyakarta.
“Dengan hadirnya ISI Yogyakarta melalui PSDKU di Tenggarong, anak-anak kita tidak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta untuk belajar seni. Kehadiran ini bukan hanya memperkuat pendidikan, tetapi juga menjadi jembatan untuk melestarikan budaya lokal, memperkenalkan kekayaan tradisi kita ke level nasional maupun internasional, serta membekali mahasiswa agar mampu menjadi pelaku seni profesional yang adaptif dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Menurutnya, kuliah bukan sekadar hadir di kelas atau mengumpulkan nilai, melainkan membentuk integritas, karakter, dan daya saing intelektual. Ia juga menegaskan bahwa generasi muda harus dinamis, kritis, dan kreatif dalam menyikapi perkembangan zaman, tanpa terjebak pada tindakan anarkis.
Sementara itu, Prof. Dr. Stepanus Hanggar Budi Prasetya, S.Sn., M.Si., selaku Wakil Rektor ISI Yogyakarta yang hadir mewakili Rektor, menuturkan bahwa ISI Yogyakarta konsisten dalam mendukung pembentukan ISBI Kalimantan Timur.
“Proses penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan seleksi ketat. Dari 196 pendaftar, sebanyak 49 orang dinyatakan lulus. Saat ini jumlah yang sudah melakukan registrasi ulang sebanyak 44 mahasiswa. Mereka tersebar pada Prodi Tari, Etnomusikologi, Kriya, serta Film dan Televisi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kurikulum PSDKU saat ini masih mengacu penuh pada kampus utama ISI Yogyakarta. Namun, ke depan akan ada penyesuaian materi yang lebih mengakar pada budaya lokal Kalimantan Timur, seperti pengembangan tari-tari Dayak, pesisir, maupun tradisi istana Kutai Kartanegara.
Dr. Rina Martiara, M.Hum, Koordinator Prodi Tari ISI Yogyakarta sekaligus koordinator di ISBI Kaltim, menambahkan bahwa kehadiran PSDKU ini diharapkan melahirkan ikon-ikon baru seni dan budaya dari Kalimantan Timur.
“Kaltim memiliki potensi seni dan budaya yang sangat kaya. Harapan kami, mahasiswa yang kuliah di sini bisa menjadi generasi kreatif yang memperkenalkan budaya lokal ke panggung nasional maupun internasional,” ujarnya.
Dengan semangat tersebut, keberadaan PSDKU ISI Yogyakarta di Tenggarong bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, melainkan juga pusat pelestarian budaya dan laboratorium kreatif yang akan melahirkan seniman, budayawan, serta insan kreatif baru dari Kalimantan Timur. (Yeni Adhayanti)

