
Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Puryadi.
portalsembilan.com, BALIKPAPAN – Persoalan sampah dan limbah yang masuk ke bendungan pengendali (bendali) di sejumlah titik di Kota Balikpapan kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Puryadi, menegaskan perlunya peran aktif Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam memperketat pengawasan sekaligus memperluas sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan.
Menurutnya, praktik pembuangan sampah ke drainase dan parit masih marak dilakukan warga. Kebiasaan itu bukan hanya mengganggu estetika kota, melainkan juga mengancam keberlangsungan fungsi bendali yang telah dibangun dengan anggaran besar.
“Contoh nyata ada di Bendali Telagasari. Waktu itu jebol karena tidak kuat menahan tumpukan sampah dan limbah. Begitu debit air meningkat, bendali tidak sanggup lagi menahan beban hingga longsor,” ujar Puryadi, Senin (25/8/2025).
Ia menilai, kejadian tersebut seharusnya menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Bendali bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi bagian vital dalam sistem pengendalian banjir di Kota Balikpapan. Karena itu, selain pembangunan, aspek pemeliharaan dan kesadaran masyarakat juga harus menjadi perhatian utama.
Politisi Partai NasDem itu mendorong DLH untuk melakukan pendekatan berjenjang. Sosialisasi menurutnya tidak cukup berhenti di media massa atau papan peringatan. Perlu ada keterlibatan langsung dari kelurahan dan ketua RT dalam menyampaikan pesan kepada warganya.
“Kalau DLH turun ke kelurahan lalu kelurahan kumpulkan RT, otomatis RT bisa menyampaikan langsung ke warga. Dengan begitu, pesan menjaga lingkungan bisa sampai ke akar rumput,” jelasnya.
Puryadi menambahkan, pengawasan yang dilakukan DLH juga perlu diimbangi dengan aksi nyata di lapangan, seperti perawatan rutin bendali. Pasalnya, infrastruktur yang dibangun dengan dana APBD maupun dukungan pusat ini bisa kehilangan fungsinya jika tidak dirawat.
“Bendali itu investasi jangka panjang. Kalau dibangun tanpa perawatan, sama saja. Pemerintah dan masyarakat harus sama-sama memastikan bendali berfungsi optimal sebagai penahan air dan pencegah banjir,” tegasnya.
Ia berharap permasalahan ini menjadi perhatian serius, terutama memasuki musim hujan yang berpotensi meningkatkan debit air. Dengan pengawasan yang lebih ketat dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, risiko banjir di Balikpapan dapat diminimalisasi.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal keselamatan warga. Mari sama-sama menjaga,” tutupnya. (ADV/DPRD Balikpapan)