
Portalsembilan.com, Kukar– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) terus mengembangkan pendekatan promosi yang lebih kreatif dan menyentuh, salah satunya dengan menggandeng Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk menyusun konten digital berbasis kisah nyata wisatawan.
Strategi ini diambil guna memperkuat daya tarik pariwisata Kukar melalui pengalaman langsung yang dialami wisatawan selama berkunjung, kemudian dikemas dalam bentuk narasi visual dan cerita perjalanan yang menggugah.
Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ahmad Ivan, mengatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan menciptakan promosi wisata yang lebih jujur dan personal, sehingga mampu membentuk hubungan emosional antara calon wisatawan dengan destinasi yang ditawarkan.
“Strategi ini menitikberatkan pada konten yang memiliki nilai keaslian dari pengalaman para wisatawan,” ujar Ivan saat diwawancarai pada Rabu (11/6/2025).
Ia menyampaikan bahwa para pramuwisata dari HPI dilibatkan dalam setiap tahapan perjalanan wisata, mulai dari penjemputan di bandara, proses check-in hotel, hingga aktivitas wisata di berbagai lokasi unggulan yang tersebar di Kukar.
“Setiap perjalanan didokumentasikan secara menyeluruh, mulai dari kedatangan di bandara, proses check-in penginapan, hingga aktivitas saat menjelajah tempat wisata,” jelas Ivan lebih lanjut.
Menurutnya, dokumentasi tersebut akan menjadi materi utama dalam membuat konten promosi digital, sekaligus menjadi referensi bagi masyarakat yang ingin mengetahui gambaran nyata tentang pengalaman berwisata di Kukar.
Ia juga menekankan bahwa konten ini tidak hanya menampilkan sisi menarik dari destinasi, tetapi juga memperlihatkan rute perjalanan, waktu tempuh, fasilitas yang tersedia, hingga estimasi biaya, sehingga calon wisatawan bisa merencanakan kunjungan mereka dengan lebih matang.
“Informasi ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang strategi promosi wisata di Kukar yang lebih tepat sasaran,” paparnya.
Selain menjadi media promosi, dokumentasi dari HPI juga dimanfaatkan sebagai alat evaluasi dalam penyusunan paket wisata yang sesuai dengan minat wisatawan, baik itu wisata alam, budaya, sejarah, maupun wisata petualangan.
“Dengan dokumentasi dari HPI, kita bisa menganalisis ketertarikan wisatawan terhadap berbagai atraksi yang ada. Ini akan sangat membantu dalam pengembangan paket wisata ke depan,” tambahnya.
Dispar Kukar juga membuka diri terhadap kerja sama lebih luas, termasuk dengan komunitas konten kreator, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta tokoh-tokoh lokal yang berada di sekitar kawasan wisata.
Ivan menilai bahwa kekuatan promosi digital melalui media sosial dan video pendek seperti YouTube akan menjadi ujung tombak dalam menyampaikan cerita Kukar kepada dunia.
“Ke depannya, Dispar Kukar membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan komunitas kreatif, pembuat konten digital, serta pelaku UMKM di sekitar destinasi wisata untuk memperkuat ekosistem pariwisata daerah secara holistik,” tutup Ivan penuh optimisme.
Dengan pendekatan berbasis cerita nyata dan pelibatan langsung pelaku lokal, Kukar menunjukkan keseriusannya dalam membangun promosi wisata yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan dan berakar pada kekuatan lokal.
Adv/Dispar Kukar