
Portalsembilan.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan daerah dengan mendorong penguasaan teknologi digital, melalui penyediaan fasilitas dan program pendukung yang difokuskan pada pengembangan aplikasi dan game lokal.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi kreatif berbasis digital yang tidak hanya mengejar nilai komersial, tetapi juga memberi dampak nyata pada pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat luas.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar, Zikri Umulda, menyampaikan bahwa potensi besar anak-anak muda Kukar dalam bidang teknologi informasi selama ini belum tersalurkan secara optimal karena keterbatasan sarana dan ruang kolaborasi.
“Banyak pemuda kita punya bakat dan kemampuan teknis yang baik, tapi belum punya tempat untuk belajar bersama, bekerja bareng, atau menunjukkan hasil karya mereka ke publik,” ujar Zikri saat diwawancarai di kantornya, Kamis (12/6/2025).
Melalui fasilitas baru berupa pusat kreatif digital, pemuda di Kukar nantinya bisa memanfaatkan ruang kerja bersama lengkap dengan komputer modern, perangkat lunak khusus pengembangan aplikasi, hingga akses server yang mendukung proses uji coba karya digital secara profesional.
Zikri menambahkan bahwa pusat kreatif ini akan menjadi rumah bagi ide-ide baru, tempat bertemunya para inovator muda dengan mentor dan komunitas teknologi, sehingga lahir produk-produk digital yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat Kukar secara luas.
“Harapannya, dari sinilah lahir solusi digital untuk persoalan-persoalan sehari-hari, misalnya aplikasi layanan desa, sistem informasi kesehatan lokal, atau game edukatif berbasis budaya daerah,” tuturnya dengan penuh semangat.
Ruang kreatif ini akan menempati Gedung Komite Ekonomi Kreatif Kukar yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan. Lokasi ini akan difungsikan sebagai pusat aktivitas kreatif digital, dari pelatihan, pengembangan produk, hingga tempat berlangsungnya seminar dan kegiatan kolaboratif lainnya.
“Kami tidak hanya menyediakan ruang fisik, tapi juga menyiapkan program pembinaan dan pelatihan agar setiap talenta mendapat kesempatan berkembang secara menyeluruh,” tambahnya.
Zikri juga mengungkapkan bahwa Kukar menargetkan lahirnya ekosistem digital yang kuat dan saling terhubung, dengan menjadikan pendidikan formal sebagai salah satu mitra utama dalam pengembangan talenta digital sejak usia sekolah.
“Mulai dari SMA hingga kampus, semua harus ikut berperan. Dengan dukungan dari sekolah dan universitas, kita bisa mulai membentuk pola pikir digital sejak dini,” katanya memberi penekanan.
Sebagai inspirasi, Zikri menyebut Kota Malang yang berhasil menciptakan sistem pendataan pelaku ekonomi kreatif secara digital, dan menjadikannya sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan pembangunan sektor ini secara akurat dan terarah.
“Malang berhasil menunjukkan bagaimana teknologi bisa digunakan untuk membina pelaku kreatif secara sistematis, dan Kukar harus bisa melangkah ke arah yang sama, bahkan melampauinya,” jelasnya.
Dispar Kukar juga akan menyelenggarakan kompetisi aplikasi dan game digital, yang akan melibatkan pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Kukar sebagai bagian dari upaya membangun iklim kompetitif yang sehat dan mendorong inovasi.
Menurut Zikri, kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas kreatif menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan ekonomi digital yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
“Dengan kerja bersama, kami yakin generasi muda Kukar bisa menjadi pelopor dan pemimpin di bidang ekonomi digital, baik di tingkat lokal maupun nasional,” pungkasnya.
Melalui program ini, Kutai Kartanegara menegaskan komitmennya menjadikan teknologi informasi sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi kreatif sekaligus alat pemberdayaan masyarakat secara luas.
Adv/Dispar Kukar

