
Portalsembilan.com, Kukar – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) terus memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) andal melalui program sertifikasi berbasis kompetensi. Tahun ini, dua bidang jadi fokus utama: pelayanan resepsionis dan videografi.
Kabid Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Antoni Kusbiantoro, menyebut sertifikasi bagi resepsionis menyasar para pekerja hotel dan penginapan agar mampu memberikan layanan sesuai standar nasional.
“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini, para resepsionis memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyambut tamu sesuai dengan SOP,” ujar Antoni, awal April 2025.
Ia menambahkan bahwa posisi Kukar yang kini berada dalam wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) membuat peningkatan kualitas pelayanan menjadi krusial.
“Ini penting karena ke depan Kukar akan menerima lebih banyak wisatawan dan tamu dari berbagai daerah,” jelasnya.
Selain perhotelan, Dispar Kukar juga kembali melanjutkan program sertifikasi videografi yang telah dimulai tahun lalu. Program ini menyasar para pelaku industri kreatif yang telah memiliki pengalaman, terutama mereka yang sebelumnya mengikuti workshop pelatihan videografi.
“Banyak videografer belajar secara autodidak. Sertifikasi ini memberikan mereka pengakuan resmi dari pemerintah,” ungkap Antoni.
Menurutnya, dengan sertifikat resmi, para videografer akan lebih mudah menjalin kerja sama dengan institusi pemerintahan maupun swasta. Mereka memiliki nilai tambah karena telah diakui secara kompetensi.
Tahun ini, program sertifikasi tetap diperuntukkan bagi pelaku kreatif berpengalaman. Namun, Dispar Kukar membuka peluang ke depan untuk menjangkau pemula, termasuk pelajar tingkat SMA.
“Kami ingin membangun ekosistem berkelanjutan. Yang sudah tersertifikasi bisa jadi trainer atau asesor,” jelas Antoni.
Ia mengungkapkan bahwa melalui pola pelatihan ini, Kukar tidak harus terus mengandalkan pelatih dari luar daerah. Tenaga lokal yang telah tersertifikasi bisa melatih generasi berikutnya, menciptakan regenerasi di bidang videografi dan ekonomi kreatif.
Dispar Kukar menargetkan bahwa program ini bukan hanya mencetak tenaga terampil, tapi juga SDM profesional yang mampu bersaing dalam ekosistem ekonomi kreatif yang semakin terbuka.
“Program ini bisa memperkuat posisi Kukar di sektor pariwisata. SDM berkualitas akan menjadi daya saing,” tambah Antoni.
Ia menilai, pembangunan IKN bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga kesiapan manusia sebagai pelaku utama pembangunan. Karena itu, pembinaan SDM lokal harus menjadi prioritas.
Langkah Dispar Kukar ini juga sejalan dengan arah kebijakan nasional, yang menekankan pengembangan pariwisata inklusif berbasis masyarakat. Dengan mendorong keterlibatan masyarakat lokal, manfaat sektor ini bisa dirasakan secara luas.
“Dampak ekonomi dari sektor pariwisata tidak hanya dirasakan oleh investor besar, tetapi juga masyarakat lokal yang menjadi bagian dari rantai ekonomi kreatif,” katanya.
Antoni optimistis, kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas kreatif bisa membentuk SDM unggulan yang berkontribusi nyata bagi kemajuan Kukar.
“Kami membuka peluang luas bagi anak muda yang ingin mengembangkan diri di sektor kreatif,” tutupnya.
Dispar Kukar menjadwalkan program sertifikasi ini dalam beberapa gelombang sepanjang tahun. Pelaksanaannya akan melibatkan lembaga pelatihan dan sertifikasi yang telah terakreditasi nasional agar hasilnya memiliki daya saing tinggi di tingkat regional hingga nasional.
Adv/Dispar Kukar

