Portalsembilan.com, Kutai Timur – Ratusan tongkol jagung hibrida yang hijau menyala menanti untuk dipanen hasil kerja sama inovatif antara Polsek Muara Wahau dan Pemerintah Desa Wahau Baru yang menyisihkan dana desa senilai Rp63.657.000 untuk program ketahanan pangan. Kegiatan panen yang dihadiri oleh perwakilan polisi, pemerintah desa, dan warga ini bukan hanya sekadar mengambil hasil tanaman, tapi juga bukti komitmen bersama untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah terpencil. Pagi hari Senin (29/12/2025) sekitar pukul 08.30 WITA, Suasana RT.05 (SP2) Desa Wahau Baru, Kecamatan Muara Wahau, menjadi penuh semangat.
Lahan yang digunakan untuk penanaman jagung seluas 2 hektar terletak di koordinat 1°04’28.8″N 116°53’14.4″E sebuah area yang dipilih karena tanahnya subur dan mudah diakses meskipun berada di daerah pedalaman. Jagung hibrida yang ditanam pada tanggal (9/9/2025) ini merupakan pilihan khusus karena memiliki hasil panen tinggi dan tahan terhadap hama, sehingga cocok untuk kondisi iklim di Muara Wahau. Selama tiga bulan masa tanam, pihak desa dan polsek bekerja sama memantau pertumbuhan jagung memberikan pupuk, menyiram, dan menangani hama dengan cara yang ramah lingkungan.
Hadir dalam kegiatan panen ini adalah sejumlah tokoh penting, antara lain Iptu Sumartono, S.H. sebagai Kapolsek Muara Wahau, Selamet sebagai Kepala Desa Wahau Baru, Siswantoyo sebagai Kepala BPD Desa Wahau Baru, Aiptu Budi Hariyanto (Kanit Intelkam Polsek Muara Wahau), Aipda Yan Sampe (Bhaninkamtibmas Desa Wahau Baru), serta pembeli jagung bernama Yadi. Juga hadir 4 orang pegawai desa dan 5 personil Polsek Muara Wahau yang turut membantu proses panen. Semua orang bekerja sama dengan antusiasme tinggi, memetik tongkol jagung satu per satu dan menaruhkannya di keranjang yang disiapkan.
“Kami sangat senang bisa melihat hasil kerja keras selama tiga bulan. Program ini bukan hanya tentang ketahanan pangan, tapi juga tentang sinergitas antara polisi dan masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa polisi tidak hanya menangani kejahatan, tapi juga berperan aktif dalam pembangunan daerah,” ujar Iptu Sumartono sambil memetik tongkol jagung.
Kepala Desa Wahau Baru, Selamet, menambahkan bahwa penggunaan dana desa untuk program ini merupakan keputusan yang tepat.
“Dana desa yang kami sisihkan sebesar Rp63.657.000 ini benar-benar bermanfaat. Kami melihat bahwa jagung yang ditanam ini tumbuh dengan baik, dan kami yakin hasil panennya akan memberikan manfaat bagi warga serta menghasilkan pendapatan bagi desa,” katanya.
Setelah beberapa jam memetik, proses panen selesai dengan hasil yang mengesankan sebanyak 2.105 kilogram jagung hibrida yang segar dan berkualitas. Semua jagung kemudian dibawa ke tempat pengecekan untuk memisahkan yang baik dan yang kurang baik. Proses pengecekan dilakukan secara cermat oleh pegawai desa dan personil polisi, memastikan bahwa jagung yang akan dijual memiliki kualitas terbaik.
Tak lama setelah proses pengecekan selesai, pada pukul 11.15 WITA, dilaksanakan kegiatan penjualan jagung hasil panen kepada Yadi. Jagung sejumlah 2.105 kg dibeli dengan harga Rp3.500 per kilogram, sehingga total uang penjualan mencapai Rp7.400.000. Proses transaksi dilakukan secara transparan Yadi memberikan uang kepada Kepala Desa Selamet, yang kemudian memberikan kwitansi sebagai bukti pembelian. Semua proses penjualan berjalan lancar dan aman, dibantu dengan kehadiran personil polisi yang menjaga ketertiban.
Jagung yang telah dibeli kemudian dimuat ke dalam mobil Hino putih dengan nomor polisi KT 9601 NB, yang akan membawanya ke tempat tujuan Yadi.
Hasil penjualan sebesar Rp7.400.000 akan digunakan oleh Pemerintah Desa Wahau Baru untuk membiayai program ketahanan pangan selanjutnya. Kepala BPD Siswantoyo menjelaskan bahwa dana ini akan disimpan di rekening desa dan akan dialokasikan untuk penanaman jagung lagi di musim depan atau program ketahanan pangan lainnya.
“Kami ingin program ini berkelanjutan. Dengan hasil penjualan ini, kami bisa menanam jagung lagi dan bahkan memperluas lahan tanamnya,” katanya.
Secara keseluruhan, kegiatan panen dan penjualan jagung berjalan aman, tertib, dan lancar. Semua peserta merasa senang dan puas dengan hasil yang dicapai. Kegiatan ini selesai pada pukul 11.20 WITA dengan situasi yang masih penuh kebahagiaan dan semangat.
“Ini adalah langkah awal yang baik. Kami berharap program ketahanan pangan ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga Desa Wahau Baru dan sekitarnya. Polsek Muara Wahau akan terus mendukung program semacam ini untuk membangun daerah yang lebih sejahtera dan mandiri,” tegas Iptu Sumartono pada penutup kegiatan.
Laporan resmi tentang kegiatan ini telah dikirimkan oleh Kapolsek Muara Wahau kepada Kapolres Kutai Timur, dengan tembusan kepada Waka Polres Kutai Timur, Kabag Ops Polres Kutai Timur, Kabag SDM Polres Kutai Timur, Kasat Intel Polres Kutai Timur, Kasat Binmas Polres Kutai Timur, dan Kasi Propam Polres Kutai Timur. Dokumentasi kegiatan, termasuk foto dan video panen serta penjualan, juga terlampir dalam laporan sebagai bukti pelaksanaan program yang transparan dan sukses.
Dengan keberhasilan program ini, harapan untuk ketahanan pangan di Desa Wahau Baru semakin terwujud. Sinergitas antara polisi dan pemerintah desa telah menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan komitmen, program pembangunan yang bermanfaat dapat diwujudkan bahkan di daerah yang terpencil seperti Muara Wahau.
(Yeni Adhayanti)

