Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Sebanyak 30 petugas Lapas Kelas IIA Tenggarong bergabung dalam Apel Siaga yang diadakan di Lapangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Samarinda. Kegiatan yang dimulai tepat pukul 08.00 WITA ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kamis pagi (24/12/2025). Serta meningkatkan kesiapsiagaan seluruh jajaran pemasyarakatan di Kalimantan Timur menghadapi potensi gangguan keamanan dan bencana alam.
Apel Siaga ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Dirjen Pemasyarakatan) Kalimantan Timur, Elang Lintang Hardiman yang dalam sambutannya sering disapa “Endang” oleh teman-teman dekatnya. Hadir juga seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta instansi terkait seperti Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda semuanya datang untuk menunjukkan sinergi dalam menjaga keamanan dan kondusifitas di lingkungan pemasyarakatan.
Dalam sambutannya yang penuh makna, Elang Lintang Hardiman menekankan bahwa menjaga kondusifitas di dalam Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan) tidak hanya menjadi tugas saat menjelang perayaan, tapi harus dilakukan setiap hari.
“Jangan menjadi pengkhianat di dalam instansi sendiri, mari kita jaga dan rawat marwah Pemasyarakatan sebagai lembaga yang bertugas membina warga binaan,” tegasnya dengan nada yang tegas namun penuh harapan. Dia menambahkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemasyarakatan sangat tergantung pada kemampuan petugas untuk menjaga keamanan dan keadilan di dalam lingkungan lembaga.
Endang juga menekankan bahwa Apel Siaga ini bukan sekadar acara seremonial yang hanya dilakukan untuk memenuhi prosedur.
“Apel siaga ini tidak hanya sekadar seremonial belaka, namun mengandung makna wujud deteksi dini tidak hanya dalam konteks keamanan seperti potensi kerusuhan atau pelarian, namun juga potensi terjadinya bencana alam seperti banjir atau longsor yang bisa memengaruhi kondisi Lapas/Rutan,” imbuhnya. Dia menjelaskan bahwa petugas pemasyarakatan harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan, terutama saat menjelang libur panjang yang cenderung meningkatkan risiko berbagai kejadian.
Suparman, Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi gangguan keamanan di dalam Lapas menjelang Nataru.
“Salah satunya adalah membangun sinergitas yang kuat dengan aparat penegak hukum seperti Polres Kutai Kartanegara, terutama dalam hal mapping potensi kerawanan seperti identifikasi warga binaan yang berisiko menyebabkan masalah atau hubungan dengan elemen luar yang tidak menguntungkan,” ujarnya. Dia menjelaskan bahwa mapping ini dilakukan secara rutin untuk memastikan setiap potensi masalah bisa ditangani sejak dini.
Selain itu, Suparman juga menambahkan bahwa Lapas Tenggarong telah membentuk tim khusus untuk menyambut Nataru, baik untuk layanan kunjungan keluarga maupun tim teknis pendukung lainnya.
“Untuk layanan kunjungan, kita akan membuka hanya pada tanggal 25 Desember saja, dan dikhususkan bagi tahanan atau narapidana yang beragama Kristen/Katolik,” imbuhnya. Kegiatan kunjungan tersebut akan dilaksanakan dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WITA, dengan prosedur yang disusun agar berjalan lancar dan teratur.
“Bagi masyarakat yang memiliki keluarganya sedang menjalani pidana dan ingin mengunjungi pada hari Natal, silakan datang sesuai jadwal. Yang menarik, pendaftaran kunjungan bisa dilakukan secara online untuk memudahkan masyarakat sehingga tidak perlu antri lama di lokasi,” ungkap Suparman dengan senyum. Dia menjelaskan bahwa sistem pendaftaran online telah diaktifkan sejak seminggu lalu dan telah banyak digunakan oleh keluarga warga binaan yang ingin mengunjungi pada hari perayaan.
Ketika ditanya soal pemberian Remisi Khusus Hari Raya Natal 2025, Suparman memberikan informasi yang rinci.
“Jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang kami usulkan untuk remisi sebanyak 93 orang, dengan rincian Remisi Khusus I (RK I) sebanyak 92 orang dan Remisi Khusus II (RK II) sebanyak 1 orang,” katanya.
Dia menegaskan bahwa seluruh proses usulan remisi dilakukan melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang transparan dan tidak dipungut biaya apapun.
“Semua prosesnya gratis tidak ada biaya apapun yang harus dibayar oleh warga binaan atau keluarganya. Ini adalah hak warga binaan yang memenuhi syarat, dan kita pastikan prosesnya berjalan sesuai peraturan,” tegasnya.
Suparman juga memberikan peringatan kepada masyarakat terkait potensi pelanggaran etik oleh petugas Lapas.
“Jika ada masyarakat menemukan indikasi pelanggaran etik oleh petugas Lapas dalam memberikan layanan seperti meminta uang atau fasilitas yang tidak sesuai jangan ragu untuk melapor ke pihak kami atau ke instansi pengawas. Kami akan menindaklanjuti setiap laporan dengan tegas,” katanya.
Acara Apel Siaga berakhir dengan doa bersama dan penyerahan pesan semangat dari Kepala Kanwil Dirjen Pemasyarakatan Kaltim kepada seluruh petugas. Semua petugas tampak penuh semangat dan siap menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan dan kondusifitas di Lapas Tenggarong serta seluruh lembaga pemasyarakatan di Kalimantan Timur selama perayaan Nataru. Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan, Lapas Tenggarong optimistis dapat menyambut Nataru dengan aman dan damai, serta memberikan layanan yang baik bagi warga binaan dan keluarga mereka.
(Yeni Adhayanti)

