Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Pada malam hari Senin (5/12/2025) pukul 22.30 WITA, suasana di MAKO Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)sedikit berubah. Sebuah kedatangan yang tidak terduga membawa cerita kesedihan, tapi juga harapan seorang wanita bernama S beserta anaknya yang berusia 3-4 tahun tiba dengan keadaan lesu dan menangis, meminta izin untuk menginap sementara untuk menghindar dari suami yang sedang emosi dan bahkan mengusirkannya keluar rumah.
Kronologi kejadian dimulai ketika S merasa tidak aman di rumahnya di Desa Jonggon, Kecamatan Tenggarong. Suaminya yang sedang emosi membuat dia takut untuk tetap tinggal, sehingga tanpa berpikir panjang, dia memutuskan untuk membawa anaknya pergi dan mencari tempat yang aman. Tanpa tahu mau ke mana, dia secara tidak sengaja sampai di depan gerbang MAKO Damkarmatan Kukar.
“Saya hanya tahu, tempat ini penuh dengan orang yang berani dan peduli mungkin mereka mau membantu,” katanya dalam kesaksiannya. Tanpa ragu, dia mendekati pintu gerbang dan meminta tolong kepada personel yang sedang bertugas.
Tanpa memandang jam yang sudah larut, personel Pluton 2 Damkarmatan Kukar yang menangani kedatangan S segera memberikan tanggapan yang penuh perhatian. Mereka tidak hanya mengizinkan S dan anaknya menginap, tetapi juga berusaha menenangkan pikiran kedua orang itu.
“Kami melihat dia menangis dan anaknya juga ketakutan. Yang pertama kali kita lakukan adalah memberikan tempat duduk, memberinya air, dan berusaha membuatnya rileks,” ungkap salah satu personel yang tidak mau menyebutkan namanya. Bahkan, mereka juga pergi ke luar untuk membeli makanan agar S dan anaknya bisa makan sebelum tidur.
Namun, kejadian yang paling menyentuh adalah ketika S mengaku merasa putus asa dan bahkan berpikir untuk minum obat rumput. Mendengar hal itu, personel Damkarmatan Kukar langsung menurunkan waspada. Mereka tidak meninggalkan S sendirian bahkan sejenak satu atau dua orang selalu berdiri di depan pintu kamar tempat dia dan anaknya tidur, memastikan bahwa keduanya aman dan tidak melakukan tindakan yang berbahaya.
“Saya tidak pernah menyangka, orang yang tidak kukenal bisa peduli begitu jauh. Mereka duduk di depan pintu, berbicara sedikit untuk membuat saya tenang, sehingga saya bisa tidur bersama anak Saya tanpa menangis lagi,” ceritakan S dengan nada haru.
Keesokan paginya, ketika S memutuskan untuk pamit dan kembali ke rumah orang tuanya, personel Damkarmatan Kukar tidak hanya mengantarkannya ke gerbang, tetapi juga berdiri berjejer sambil melambai tangan, memberikan dukungan yang tersirat.
“Mereka tidak hanya memberi saya tempat tinggal malam itu mereka memberi saya harapan bahwa masih ada orang yang peduli pada saya dan anak saya,” katanya, sambil menyampaikan pesan tulus “Love you pemadam, terima kasih bapak-bapak pemadam yang telah menyelamatkan saya dari titik terberat kehidupan saya.”
Kepala Damkarmatan Kukar, Fida Hurasani, yang mengetahui kejadian ini, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada tim Pluton 2.
“Saya bangga dengan apa yang telah dilakukan personel kita. Tugas kita tidak hanya menangani kebakaran atau bencana alam tetapi juga menjadi tempat pelindung bagi masyarakat yang sedang dalam kesulitan,” ujar Fida. Dia menambahkan, “Ini menunjukkan bahwa Damkarmatan Kukar bukan hanya lembaga penanggulangan darurat, tapi juga bagian dari komunitas yang peduli dengan nasib sesama.”
Dalam kesempatan yang sama, Fida juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat.
“Jika ada orang di sekitar Anda yang sedang menghadapi masalah rumah tangga atau merasa tidak aman, jangan ragu untuk mencari bantuan baik ke Damkarmatan, polisi, atau lembaga perlindungan perempuan. Jangan biarkan masalah berkembang sampai menjadi lebih parah. Setiap orang berhak merasa aman, terutama di tempat yang seharusnya menjadi rumah,” tegasnya. Fida juga berkomitmen untuk memastikan bahwa MAKO Damkarmatan Kukar selalu terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan tempat perlindungan sementara, tanpa memandang jam atau latar belakang.
Kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan dan kepedulian bisa datang dari mana saja bahkan dari mereka yang biasanya dikenal dengan peran mereka dalam menewaskan api. Bagi S dan anaknya, malam itu bukan hanya malam menginap di kantor damkar, tapi malam di mana mereka menemukan harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik.
(Yeni Adhayanti)

