Portalsembilan.com, Kutai Timur – Menjelang puncak perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), seluruh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kutai Timur melaju dengan kecepatan penuh untuk meningkatkan intensitas pengamanan di wilayah hukumnya. Tidak lagi hanya melakukan penjagaan fisik semata, operasi siaga kali ini membawa fokus utama yang lebih terarah: menyasar tempat ibadah (khususnya gereja) dan sejumlah Objek Vital (Obvital) baik Objek Vital Nasional (Obvitnas) maupun objek vital khusus di kawasan industri dan pertambangan dengan tujuan memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif, aman, dan bebas dari potensi gangguan apapun.
Penguatan pengamanan ini diwujudkan melalui program patroli dialogis yang digelar secara rutin oleh Satuan Samapta dan personel gabungan dari berbagai satuan kerja di Polres Kutim. Kegiatan ini dimulai jauh sebelum puncak perayaan, seperti yang dikonfirmasi Kapolres Kutai Timur AKBP Fauzan Arianto pada Minggu (21/12/2025).
“Kami tidak ingin underestimate terhadap situasi. Langkah preventif ini dilakukan lebih awal untuk mendeteksi potensi gangguan keamanan sekecil apa pun sebelum puncak perayaan Natal. Tujuan kami adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Nasrani yang akan menjalankan ibadah, serta masyarakat umum yang menikmati libur akhir tahun,” ujarnya dengan nada yang tegas namun ramah.
Dalam patroli dialogis yang meliputi seluruh wilayah Sangatta dan sekitarnya, personel kepolisian tidak hanya berjalan-jalan atau mengendarai kendaraan untuk menyisir area mereka juga melakukan tindakan yang lebih proaktif. Setiap gereja utama di wilayah hukum Polres Kutim menjadi sasaran kunjungan mulai dari gereja-gereja di pusat kota hingga yang berada di pinggiran daerah. Selain itu, petugas juga menyisir titik-titik rawan keramaian yang cenderung ramai menjelang libur, seperti kantor perbankan, SPBU, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan umum. Di setiap lokasi, petugas tidak hanya melakukan pengecekan fisik, tetapi juga berkoordinasi langsung dengan pengurus gereja, petugas keamanan internal, dan bahkan masyarakat sekitar untuk membangun sinergi yang kuat.
Salah satu poin penting yang menjadi perhatian khusus dalam patroli ini adalah pemeriksaan fungsi kamera pengawas (CCTV) di area gereja dan obvital. Personel kepolisian bekerja sama dengan pengurus tempat ibadah untuk memastikan bahwa semua perangkat CCTV berjalan dengan baik, memiliki cakupan yang cukup luas, dan dapat merekam dengan jelas.
“Personel di lapangan kami instruksikan untuk aktif berkomunikasi dengan pengurus tempat ibadah. Kami pastikan sistem pengamanan internal gereja sudah siap mulai dari pintu dan pagar yang kuat, hingga petugas keamanan internal yang terlatih. Dan jika ada hal mencurigakan yang terlihat dari CCTV atau dilihat langsung, segera laporkan ke petugas kami yang bersiaga 24 jam,” tambah Kapolres.
Di salah satu kunjungan ke Gereja Katolik Center St. Floren Tinus di Sangatta, petugas menemukan bahwa salah satu kamera CCTV di sudut utara gereja mengalami gangguan sinyal. Tanpa ragu, mereka segera memberikan panduan kepada pengurus gereja untuk memperbaikinya, bahkan menawarkan bantuan teknis jika diperlukan. “CCTV ini sangat penting karena bisa menjadi bukti jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Jangan biarkan perangkat ini tidak berfungsi saat perayaan tiba,” jelas Brigadir Joko, salah satu personel yang terlibat dalam patroli. Pengurus gereja pun menyampaikan terima kasih atas peringatan tersebut dan menjanjikan akan segera memperbaiki kamera CCTV yang rusak.
Selain tempat ibadah, pengamanan Objek Vital Nasional (Obvitnas) dan objek vital tertentu di wilayah Kutai Timur yang merupakan kawasan industri dan pertambangan yang strategis juga menjadi atensi khusus. Kepolisian memperketat pengawasan arus lalu lintas dan akses masuk di titik-titik strategis di sekitar lokasi-lokasi ini. Petugas ditempatkan di gerbang masuk setiap obvital untuk memeriksa kendaraan dan orang yang memasuki area, serta memastikan tidak ada barang berbahaya yang dibawa masuk. Hal ini dilakukan untuk mencegah tindak kriminalitas jalanan, pencurian, maupun aksi teror yang bisa membahayakan keamanan kawasan dan masyarakat di sekitarnya.
“Kutai Timur memiliki banyak kawasan industri dan pertambangan yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Keamanan di daerah ini tidak hanya mempengaruhi perusahaan, tetapi juga kehidupan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kami memberikan perhatian khusus untuk memastikan bahwa area ini tetap aman dan bebas dari potensi gangguan,” jelas Kasat Intelkam Polres Kutim AKP Rian Permana, yang juga terlibat dalam pengawasan obvital.
Selain tindakan-tindakan preventif yang dilakukan oleh kepolisian, Polres Kutai Timur juga mengirimkan imbauan penting kepada seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga kondusifitas wilayah selama perayaan Nataru.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan konvoi kendaraan yang berlebihan saat malam pergantian tahun karena hal itu bisa menyebabkan kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Juga, jauhi penggunaan petasan yang membahayakan, karena bisa menyebabkan kebakaran atau cedera fisik. Mari kita rayakan perayaan dengan aman dan penuh kebahagiaan bersama,” pungkas AKBP Fauzan Arianto.
Sejak patroli dialogis dimulai, hasil yang dicapai sangat memuaskan. Masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam bekerja sama dengan kepolisian, dan tidak ada laporan gangguan keamanan yang signifikan di sekitar tempat ibadah atau obvital. Pengurus gereja juga menyampaikan rasa lega dan tenang karena kehadiran petugas kepolisian yang selalu ada di sisi mereka. Semua ini memberikan harapan bahwa perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kutai Timur akan berjalan dengan lancar, aman, dan penuh damai sebuah hadiah terbaik bagi seluruh warga yang telah bekerja keras sepanjang tahun.
(Yeni Adhayanti)

