Portalsembilan.com, Kutai Timur – Ketika sebagian masyarakat sibuk mempersiapkan liburan Natal atau berpartisipasi dalam acara-acara umum, personel Polsek Muara Ancalong tengah melakukan tugas yang tidak kalah penting melakukan monitoring dan pengecekan debit air sungai secara rutin di wilayah hukumnya. Langkah ini diambil sebagai antisipasi potensi banjir yang semakin besar menyusul meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir hujan yang turun cukup intensif dan berlangsung lama, membuat permukaan tanah jenuh dan meningkatkan risiko luapan air dari sungai, Minggu (21/12/2025).
Pengecekan debit air sungai yang dilakukan oleh Polsek Muara Ancalong difokuskan pada sejumlah titik rawan banjir yang telah diidentifikasi sebelumnya lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak langsung ke permukiman warga dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu area yang menjadi perhatian utama adalah wilayah Desa Kelinjau Ulu, tepatnya mulai dari Kilometer 1 hingga Kilometer 3. Daerah ini dipilih karena letaknya yang rendah dan dekat dengan aliran sungai, sehingga sangat rentan terhadap banjir setiap kali curah hujan tinggi atau ada kiriman air dari hulu.
Selama pemantauan di lapangan, personel Polsek Muara Ancalong menggunakan alat sederhana namun akurat untuk mengukur ketinggian air sungai. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan sekitar pukul 10.00 Wita, debit air sungai terpantau mengalami peningkatan yang signifikan: ketinggian air mencapai sekitar ±30 sentimeter di atas rata-rata permukaan tanah permukiman warga. Meskipun belum mencapai tingkat yang membahayakan, peningkatan ini menjadi peringatan bagi petugas dan masyarakat untuk semakin waspada.
“Kita tidak boleh meremehkan peningkatan ini. Jika hujan terus turun, debit air bisa terus naik dan cepat mencapai tingkat bahaya,” jelas Brigadir Andi, salah satu personel yang terlibat dalam pemantauan.
Kapolsek Muara Ancalong IPTU Erwan Tri Yunanto menjelaskan bahwa peningkatan debit air sungai ini disebabkan oleh dua faktor utama: intensitas hujan yang cukup tinggi yang turun di wilayah sekitar dan adanya kiriman luapan air dari hulu sungai.
“Hujan yang turun beberapa hari terakhir tidak hanya di Muara Ancalong, tapi juga di daerah hulu. Air dari hulu itu mengalir ke hilir dan membuat debit air di sungai kita meningkat. Personel Polsek Muara Ancalong terus melakukan pemantauan dan pengecekan setiap beberapa jam untuk memastikan kondisi di lapangan tetap terkendali serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima hari ini.
Selain melakukan monitoring secara terus-menerus, personel Polsek Muara Ancalong juga tidak lupa menjalin koordinasi yang erat dengan pihak pemerintah desa dan Kecamatan Muara Ancalong. Mereka berkumpul dengan kepala desa, tokoh masyarakat, dan petugas dinas penanggulangan bencana untuk berbagi informasi tentang kondisi debit air sungai dan membahas langkah-langkah antisipasi yang perlu diambil. Tujuan dari koordinasi ini adalah untuk memastikan semua pihak berada di satu persepsi dan bisa bertindak cepat jika ada kebutuhan.
“Kami minta pihak pemerintah desa untuk membantu memberitahu masyarakat agar tetap waspada, terutama apabila curah hujan kembali meningkat dan terjadi peningkatan kiriman air dari wilayah hulu sungai. Tokoh masyarakat juga diminta untuk membantu mengawasi lingkungannya dan memberitahu petugas jika ada tanda-tanda banjir yang akan datang,” tambah IPTU Erwan.
Kejadian ini juga mendapatkan perhatian dari Kapolres Kutai Timur AKBP Fauzan Arianto, yang segera mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan jajaran Polsek Muara Ancalong dalam memantau perkembangan situasi di wilayah rawan banjir.
“Monitoring debit air sungai ini sangat penting sebagai langkah deteksi dini untuk mencegah dampak yang lebih luas. Saya bangga dengan kerja keras personel Polsek Muara Ancalong yang tidak ragu bekerja keras bahkan di hari Minggu untuk melindungi masyarakat. Saya mengimbau masyarakat agar tetap waspada, mengikuti arahan petugas, serta segera melapor ke pos polisi atau Call Center 110 jika terjadi peningkatan debit air yang berpotensi membahayakan,” ujar AKBP Fauzan Arianto.
Ia juga menegaskan bahwa jajaran Polres Kutai Timur secara keseluruhan akan terus bersiaga dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, dan BMKG guna memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
“Kami tidak akan bekerja sendirian. Kami bersama instansi terkait akan terus hadir dan siap siaga untuk melindungi masyarakat dari semua potensi bahaya, termasuk banjir. Jika ada kebutuhan evakuasi, kami sudah menyiapkan personel dan fasilitas untuk membantu warga pindah ke tempat yang aman,” pungkasnya.
Selama hari Minggu ini, personel Polsek Muara Ancalong terus melakukan patroli di sekitar Desa Kelinjau Ulu KM 1-KM 3, memberitahu warga tentang kondisi terbaru debit air sungai dan memberikan arahan tentang apa yang harus dilakukan jika banjir terjadi. Masyarakat juga menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam bekerja sama, dengan banyak yang segera mempersiapkan perlengkapan darurat seperti pakaian, makanan, dan obat-obatan. Semua ini memberikan harapan bahwa meskipun curah hujan tinggi, potensi banjir bisa dicegah atau setidaknya dampaknya bisa diminimalkan, sehingga keamanan dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.
(Yeni Adhayanti)

