Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Saat malam hari menyelimuti Taman Tanjong, Tenggarong, Minggu (21/12/2025), suasana menjadi hangat dan penuh makna seiring berlangsungnya kegiatan Insan Pers Bekesah, yang diselenggarakan oleh Kolaborasi Media Kutai Kartanegara (Kodak). Acara yang mengangkat tema “Pers Berkualitas di Tengah Arus Viral Strategi Bertahan dan Adaptasi” tidak hanya sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah langkah penting dalam memperkuat hubungan simbiotik antara pemerintah daerah dan media, di mana keduanya diposisikan sebagai mitra strategis dalam mewujudkan visi pembangunan Kutai Kartanegara periode 2025–2030, yakni “Kukar Idaman, Membangun Kehidupan Terbaik”.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi yang solid dari tiga asosiasi media terkemuka, yaitu Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Melampaui batasan sekadar diskusi, forum ini menjadi ruang terbuka yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pejabat pemerintah daerah, insan pers lokal dan nasional, ahli pers yang berpengalaman, hingga praktisi media yang selalu terlibat di garis depan penyebaran informasi. Semua berkumpul untuk mendalamkan pemahaman tentang tantangan yang dihadapi jurnalisme saat ini, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital yang membuat arus informasi viral menjadi bagian tak terpisah dari kehidupan sehari-hari.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia menyampaikan pandangan mendalam tentang peran media yang tak tergantikan dalam proses pembangunan daerah. Menurutnya, media tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi yang utuh, objektif, dan mudah dipahami oleh masyarakat, tetapi lebih jauh lagi sebagai mitra strategis yang berperan aktif dalam membangun partisipasi publik.
“Kesuksesan pembangunan bukan hanya diukur dari hasil kerja pemerintah semata, tetapi dari sejauh mana program-program yang kami laksanakan bisa dipahami dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Kukar,” ujar Aulia dengan nada tegas namun penuh rasa hormat kepada hadirin.
Dalam penjelasannya, Aulia menjelaskan bahwa pembangunan Kukar periode ini dijalankan melalui pendekatan pentahelix, di mana media ditempatkan sebagai salah satu aktor utama yang berperan menentukan arah dan keberhasilan pembangunan. Keberadaan dan keberlangsungan media, menurutnya, adalah bagian integral dari strategi pembangunan daerah, karena tanpa media yang kuat dan profesional, program pemerintah akan sulit mencapai target dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Tanpa media, seperti kapal tanpa kompas kita punya tujuan, tapi sulit menemukan jalan untuk mencapainya,” tambahnya.
Selain itu, Aulia juga menekankan pentingnya memahami konsep government marketing dengan benar. Menurutnya, konsep tersebut tidak boleh disalahartikan sebagai pemberitaan sepihak yang hanya mempromosikan pemerintah. Sebaliknya, media tetap memiliki kewajiban dan hak untuk menyampaikan kritik dan aspirasi masyarakat, agar proses pembangunan berjalan secara partisipatif dan berimbang.
“Media bukan hanya corong pemerintah, tetapi juga ruang aspirasi bagi warga. Jadilah cermin bagi kami karena kehancuran sebuah pemerintahan justru dimulai ketika tidak ada lagi suara kritik yang berani disampaikan,” tegas Aulia, yang pernyataannya langsung mendapatkan sambutan hangat dari para insan pers yang hadir.
Untuk memastikan media lokal di Kukar tetap kuat dan dipercaya publik, Aulia mendorong para pengelola dan jurnalis media lokal untuk terus memperkuat eksistensinya. Hal ini dapat dilakukan dengan mematuhi semua regulasi yang berlaku, menerapkan tata kelola perusahaan pers yang sehat dan transparan, serta menjalankan kerja jurnalistik secara profesional dengan mengutamakan etika dan kebenaran. Tidak berhenti sampai situ, Bupati juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan kapasitas jurnalis melalui berbagai ruang kolaborasi yang sehat dan berkeadilan.
“Kami siap bekerja sama dengan media untuk memberikan pelatihan, akses informasi, dan dukungan lainnya yang dibutuhkan agar kerja jurnalistik di Kukar semakin berkualitas,” katanya.
Selama diskusi yang berlangsung intens, para peserta juga membahas berbagai topik penting selain tantangan arus informasi viral. Antara lain, tentang pentingnya memelihara etika jurnalistik di tengah persaingan media yang ketat, cara mengadaptasi diri dengan berbagai platform digital yang terus berkembang, serta upaya-upaya untuk memperkuat kualitas pers lokal agar tetap menjadi sumber informasi yang terpercaya oleh masyarakat. Banyak ahli pers yang berbagi pengalaman dan gagasan tentang bagaimana media dapat tetap relevan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di era digital.
Di akhir acara, pemerintah daerah menyampaikan harapan bahwa sinergi antara pemerintah dan media dapat terus terjaga dan diperkuat dalam semangat profesionalisme, keterbukaan, dan kepentingan publik yang utama. Kegiatan Insan Pers Bekesah ini diharapkan tidak hanya menjadi momen bertukar pikiran, tetapi juga sebagai titik awal dari kerja sama yang lebih erat dan produktif antara pemerintah dan media dalam mewujudkan “Kukar Idaman” yang diinginkan oleh seluruh warga. Saat malam hari semakin larut, para hadirin pulang dengan hati yang penuh semangat dan keyakinan bahwa dengan kerja sama yang solid, media dan pemerintah dapat bersama-sama membawa Kukar menuju masa depan yang lebih baik dan lebih sejahtera.
(Yeni Adhayanti)

