Portalsembilan.com, Jakarta – Dalam rapat penting yang dihadiri kepala daerah se-Indonesia, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajukan permintaan khusus yang menarik perhatian, agar seluruh pimpinan daerah memberikan perhatian serius kepada jajaran petugas pemadam kebakaran (Damkar). Permintaan ini tidak tanpa alasan menurut Indeks Kepuasan Masyarakat yang dirilis oleh Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Damkar menjadi salah satu instansi publik yang paling banyak disukai oleh masyarakat, dengan angka kepuasan rata-rata mencapai 90 persen.
“Ini jarang saya mendapatkan survei-survei seperti ini,” ungkap Tito dengan nada bangga, menekankan bahwa angka ini menjadi alasan kuat untuk terus meningkatkan kualitas layanan Damkar.
Tito menjelaskan bahwa permintaannya tidak hanya sebatas pujian, tetapi juga langkah nyata untuk memastikan Damkar tetap konsisten dalam memberikan layanan terbaik.
“Untuk itu saya minta teman-teman kepala daerah dan pimpinan Damkar, berikan perhatian kepada jajaran Damkar baik personelnya, kuantitas jumlahnya, maupun kualitasnya terus ditingkatkan,” jelas dia. Ia menambahkan bahwa jika jumlah personel masih kurang di daerah tertentu, kepala daerah harus segera mengambil langkah untuk menambahnya. Selain itu, pelatihan dan kesigapan personel juga harus terus dilatih secara teratur agar mereka tetap siap menghadapi berbagai situasi darurat, baik kebakaran maupun operasi penyelamatan.
Selain meningkatkan jumlah dan kualitas personel, Tito juga menekankan pentingnya peningkatan kemampuan teknis para petugas Damkar. Untuk mendukung hal ini, Kemendagri telah menjalin kerja sama dengan dua negara yang dikenal keahliannya dalam penanganan kebakaran dan penyelamatan, Jepang dan Norwegia. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi terbaru dalam penanganan kebakaran, terutama di gedung tinggi yang semakin banyak dibangun di berbagai kota di Indonesia.
“Peralatan-peralatan untuk membantu penyelamatan misalnya alat untuk melepaskan cincin yang terjepit, tangga khusus untuk naik ke lantai tinggi gedung, dan peralatan pendeteksi api yang lebih canggih akan dibantu oleh kedua negara ini,” jelas Tito.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan gedung tinggi yang terus bertambah menjadi tantangan baru bagi Damkar, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada tangga konvensional lagi. Kita butuh teknologi yang mampu menjangkau lantai tinggi dengan cepat dan aman, serta peralatan yang bisa membantu petugas melakukan penyelamatan dengan lebih efektif,” ujar Tito. Kerjasama dengan Jepang dan Norwegia juga akan mencakup pelatihan bagi petugas Damkar untuk mengoperasikan peralatan baru tersebut, sehingga mereka bisa memakainya dengan maksimal saat terjadi kebakaran.
Angka kepuasan masyarakat yang tinggi terhadap Damkar, menurut Tito, bukanlah hasil kebetulan melainkan hasil kerja keras para petugas yang selalu siap bertindak kapan saja.
“Para petugas Damkar seringkali bekerja di kondisi yang berbahaya, tanpa memikirkan diri sendiri, untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda masyarakat. Itu yang membuat mereka disukai dan dihargai,” katanya. Namun, ia menambahkan bahwa hal ini tidak berarti Damkar tidak perlu diperbaiki.
“Kita harus terus berusaha lebih baik, karena tantangan yang dihadapi juga terus berkembang. Gedung tinggi, kebakaran hutan, dan bencana alam lain membutuhkan kemampuan yang lebih baik dari Damkar,” jelasnya.
Kepala daerah yang hadir dalam rapat juga merespons positif permintaan Tito. Salah satu kepala kota yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan bahwa daerahnya akan segera meninjau jumlah personel Damkar dan merencanakan penambahan jika diperlukan.
“Kami menyadari betapa pentingnya Damkar bagi masyarakat. Angka kepuasan yang tinggi menjadi dorongan bagi kami untuk memberikan dukungan lebih banyak, baik dalam hal personel, pelatihan, maupun peralatan,” ujarnya.
Tito menutup pidatonya dengan menekankan bahwa perhatian terhadap Damkar adalah investasi bagi kesejahteraan masyarakat.
“Jika Damkar kita kuat, siap, dan terlatih, maka risiko kerugian akibat kebakaran akan berkurang, dan nyawa masyarakat akan lebih terjaga. Ini adalah tanggung jawab bersama kita semua pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan Damkar selalu dalam kondisi terbaik,” pungkasnya.
Saat ini, Kemendagri sedang menyusun rencana pelaksanaan kerja sama dengan Jepang dan Norwegia, serta merencanakan penyebaran pelatihan kepada petugas Damkar di seluruh Indonesia dalam waktu dekat.
(Yeni Adhayanti)

